AnekaBudidaya.Com – Ayam kalkun merupakan salah satu jenis ayam yang banyak dikembangbiakkan ooleh nasyarakat selain ayam kampung dan ayam pedaging. Kalkun merupakan salah satu bahan makanan yang sangat terkenal akan kelezatannya terutama di kuliner indonesia. Di luar negeri, ayam kalkun menjadi makanan favorit jika sedang ada acara seperti pesta dan acara lainnya. Namun, di Indonesia masih belum begitu populer tentang ayam kalkun untuk dijadikan sebagai bahan makanan. Kalkun merupakan sejenis ayam yang berukuran cukup besar dan juga memiliki bentuk tubuh unik.
Apakah kamu salah satu orang yang ingin berternak ayam kalkun dan kamu belum mengertahui cara berternak ayam kalkun yang baik dan benar sampai hasil panen, oleh karena itu saya akan memberi kamu tentang cara berternak ayam kalkun, di dalam artikel ini semoga menjadi acuan kamu dalam berternak ayam kalkun.
Table of Contents
Ayam Kalkun
Ayam Kalkun atau ayam kalkun adalah sebutan untuk dua jenis spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris. Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan dengan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang melebar bisa mencapai 1,5-1,8 meter.
Cara Berternak Ayam Kalkun
Kandungan gizi pada daging kalkun sangat bermanfaat dapat menyehatkan jantung, meningkatkan kecerdasan otak bagi anak, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mampu mengurangi kadar kolestrol. Kelebihan-kelebihan tersebut akan meningkatkan permintaan pasar akan daging kalkun di masa depan. jika kalian tetap tertarik bereternak ayam kalkun maka kalian harus mengikuti tahapan demi tahapan agar berternak kamu dapat berjalan dengan lancar sampai hasil panen.
1. Pemilihan Bibit
Memilih bibit ayam kalkun yang baik akan meningkatkan peluang keberhasilan ternak kalkun abagi kamu. Untuk itu, pada saat pembelian bibit ayam kalkun, pastikan bibit kalkun berada dalam kondisi yang sehat dan tidak memiliki cacat pada bagian tubuhnya, kamu harus teliti saat memilih bibit kalkun. agar pada proses perkawinan nanti kamu akan menghasilkan anakan kalkun yang sehat.
Selain itu, perhatikan juga warna tubuh kalkun karena semakin gelap warna tubuhnya, semakin baguslah bibit kalkun yang kamu pilih. Secara singkat, pilihlah bibit kalkun dengan postur tubuh yang besar, tegap, sehat, lincah, tidak memiliki cacat, nafsu makan tinggi, dan memiliki warna kotoran yang normal (tidak berwarna putih ataupun hijau).
2. Pemilihan Lokasi Ternak Kalkun
Salah satu cara beternak kalkun yang baik dan benar adalah memilih lokasi ternak yang tepat untuk kalkun. Ciri-ciri lokasi ternak yang baik adalah sebagai berikut:
- Aman dan jauh dari pemukiman warga dan sekitarnya
- Bebas dari gangguan binatang predator lainnya
- Bebas dari bencana alam dari kandang
- Kondisi tempat tidak lembab dan suhu udara normal
- Mendapat sinar matahari yang cukup
3. Pemilihan Kandang Kalkun
Kalkun juga memerlukan kandang sebagai tempat tinggal mereka. Kondisi kandang harus baik adalah mendapatkan sinar matahari langsung dan kandang tidak terlalu sempit. Untuk kandang, pisahkan kalkun menurut umurnya, seperti berikut ini:
1. Kalkun usia 0-30 hari
Kandang harus berbentuk kotak dengan suhu yang hangat dengan lapisan koran atau kertas bekas pada bagian bawah sebagai alasnya. Pergantian alas secara teratur diperlukan agar kotoran kalkun tidak terlalu menumpuk.
2. Kalkun usia 31 sampai 75 hari
Kalkun ‘remaja’ harus dipindahkan ke kandang yang lebih luas agar kalkun tidak merasa terlalu sempit. Ukuran kandang pada masa ini adalah panjang 2 m, lebar sekitar 80 cm, dan tinggi 70 cm yang hanya mampu menampung 10-20 ekor kalkun, bergantung pada besarnya kalkun
3. Kalkun dewasa
Kalkun dewasa biasanya memilki kandang yang cukup luas serta tanah yang kering. Ukuran kandang kalkun dewasa biasanya mencapai 5 x 10 meter. Hal ini diperlukan agar kalkun bisa bergerak secara bebas dan bisa mencari makanan tambahannya.
Selain itu, kalkun dewasa harus dibedakan kandangnya berdasarkan jenis tugasnya, yaitu:
4. Kalkun pejantan
Kalkun pejantan bertugas untuk mengawini kalkun sang betina, sehingga setiap pejantan harus memiliki kandangnya masing-masing agar tidak terjadi perkelahian antara kalkun.
5. Kalkun pengeram
Kalkun pengeram sangat membutuhkan kandang dengan desain khusus agar memudahkan kalkun betina dalam mengerami telurnya. Kandang pengeram juga harus memiliki suhu yang cukup hangat dan perlu tambahan jerami sebagai alasnya serta tempatkan kandang pada bagian yang tersembunyi agar kalkun tidak merasa terganggu selama masa pengeraman.
4. Pemberian Pakan Kalkun
Pada saat akan memberi pakan yang tepat untuk ayam kalkun akan meningkatkan pertumbuhan dari kalkun tersebut. Namun, pakan kalkun bisa diolah dari sisa makanan rumah tangga, rumah makan, ataupun restoran. Selain itu, bisa juga menggunakan dedak dan olahan enceng gondok yang di potong-potong. Nutrisi tambahan pada kalkun juga perlu diperhatikan dengan menambahkan makanan kemasan atau konsentrat yang bisa dibeli di toko pakan ternak.
Pembersihan kandang perlu dilakukan secara teratur jika ada pakan yang tidak habis dimakan agar tidak terjadi pembusukan makanan di dalam kandang yang berakibat pada timbulnya bibit penyakit untuk ayam kalkun.
5. Perawatan Kalkun
Perawatan sangat diperlukan agar kalkun tidak mengalami sakit dan kematian. dengan perawatan yang rutin maka kalkun akan tumbuh dengan cepat dan akan menghasilkan bibit yang bagus, Hal-hal yang perlu diperhatikan saat merawat adalah sebagai berikut:
Memisahkan anak kalkun dengan induknya
Pemisahan perlu dilakukan agar anak kalkun tidak mengalami stres. Kandang anakan harus bersuhu yang cukup hangat dan memiliki alas kandang berupa jerami ataupun koran serta dapat memberikan kerikil pada tempat minumnya.
Berikan vaksinasi
Vaksinasi perlu dilakukan untuk mencegah serangan penyakit yang akan menimpah kalkun serta meningkatkan ketahanan tubuh pada kalkun. Vaksinasi dapat dilakukan secara mandiri dengan membeli vaksin di toko peternakan dan memberikannya kepada kalkun sesuai aturan pemakaian.
Pengembangbiakan Kalkun
kalkun berarti mengawinkan kalkun pejantan dengan kalkun Betina. Perkawinan ideal dapat dilakukan pada saat kalkun berumur 6 bulan dan proses perkawinannya dapat terjadi secara alami maupun dengan bantuan peternak.
1. Perkawinan alami
Hal ini dapat terjadi jika ukuran kalkun betina dan kalkun jantan tidak berbeda jauh besarnya sehingga perkawinan dapat terjadi dengan mudah.
2. Perkawinan bantuan
Hal ini dilakukan jika ukuran kalkun pejantan lebih besar dibandingkan dengan kalkun betinanya. Cara melakukan perkawinan bantuan adalah kamu harus memegang kalkun betina dan pastikan cakar pejantan tidak merusak bulu kalkun betina.
pada proses perkawinan selesai, maka berikan tanda pada kalkun betina agar dapat dijadikan acuan induk unggulan yang akan diteruskan nantinya. Biasanya, kalkun betina dikawinkan kembali setelah 2 minggu setelah selesai bertelur. Waktu pengeraman berkisar antara 28 sampai 30 hari dan dapat dilakukan secara alami ataupun menggunakan alat penetas telur.
6. Masa Panen Kalkun
Jika kamu telah berhasil dalam megawinkan kalkun, maka kalkun akan segera bertelur sehingga akan terjadi penetasan telur kalkun dan anakan kalkun yang sudah menetas, sehingga kamu dapat menjual anakan kalkun atau menjual kalkun dewasa dan itu adalah keputusan kamu dalam berternak kalkun serta berbisnis kalkun.
Itulah Teman-teman yang dapat saya sampaikan tentang Cara Ternak Ayam Kalkun yang Mudah Bagi Pemula [LENGKAP] artikel di atas semoga teman-teman yang telah membaca mendapat wawasan tambahan dan memulai untuk usaha ayam kalkun kamu berjalan dengan lancar,Terimakasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :