Cara Budidaya Tanaman Rampai

Diposting pada

Anekabudidaya haii haii haii para budidayawan…. Kembali lagi pada postingan artikel kita kali ini yang dimana kali ini kita akan memberikan kalian informasi terbaru dengan bahasan ” Cara Budidaya Tanaman Rampai “… Semoga informasi ini bisa menjadi bekal kalian untuk mulai melakukan penanaman tanaman rampai… Selamat membaca dan selamat mencoba ….. 🙂 🙂 🙂 🙂

 Budidaya Rampai (Solanum lycopersicum syn)

Tanaman rampai atau yaang sering disebut dengan nama ilmiahnya Solanum lycopersicum syn ini merupakan termasuk jenis tanaman sayur yang banyak dibudidaya oleh masyarakat petani yang berada di daerah – daerah pedesaan seta juga di daerah perkotaan sering sekali dibudidaya menggunakan wadah – wadah bekas atau pot atau juga langsung ditanam di halaman atau pekarangan yang ada disekitar rumah. Tanaman rampai ini juga termasuk ke dalam jenis tanaman monokotil yang memiliki biji berkepinng tunggal. Tanaman rampai memiliki ciri – ciri morfologi yaitu: pada bagian batang tanama rampai memiliki ukuran tinggi batanng yang mencapai sekitar 60 cm yang tergantug juga kepada jenis varietasnya, pada bagian batangnya juga tidak berkayu akan tetapi batangnya tersebut memiliki batang herba. Pada bagian akar tanaman rampai memiliki jenis akar yang berjenis serabut. Pada bagian bunga tanaman rampai memiliki bunga yang berwarna kunig langsat yang dimana pada bagian berkas pengangkut xilem dan floemnya terdapat menyebar sedangkan pada perhiasan bunganya terdiri dari sekitar 3 kelipatan. Pada bagian buah tanaman rampai ketika buahnya masih muda buahnya berwarna putih kehijauan namun ketika buah tanaman rampai tersebut sudah tua buahnya berubah menjadi berwarna merah ramun, pada bagian buah tanaman rampai juga memiliki tangkai yang bertandan yang pada setiap bagian tangkai tandan buahnya terdiri atas beberapa buah yang sering juga buahnya bergerombol pada setiap tangkainya. Pada bagian daun tanaman rampai memiliki bentuk daun yang melengkung atau daun yang sejajar yang memiliki warna daun yang berwarna semi hijau keputihan, warna daun berwarna seperti itu dikarenakan faktor pigmen klorofil yang terdapat pada sel – sel daunnya.

Baca Juga  Cara Menanam Tanaman Kenikir

Berikut ini hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan budidaya tanaman rampai, yaitu:

  1. Proses Persiapan Lahan

Hal utama yang perlu iperhatikan dalam melakukan budidaya tanaman rampai adalah dengan melakukan proses persiapan lahan tanam. Tempat untuk menanam rampai organik juga sangat penting dalam proses membudidayakan rampai agar memperoleh hasil yang baik. Tanah yang paling baik untuk bercocok tanam rampai adalah tanah yang tidak berair serta tanah tersebut gembur. Tanah becek dan mengandung banyak air dapat mebuat buah rampai busuk dan gagal tumbuh sempurna. Selain itu, tanah juga harus mempunyai kadar pH tanah sekitar 5,5 sampai dengan 6,5. Akan lebih baik lagi apabila lahan yang akan ditanami sudah dilakukan penggemburan terlebih dahulu serta telah diberi pupuk yang berupa pupuk kandang ataupun pupuk komppos terlebih dahulu.

                                 Menanam Rampai di Polybag

 

  1. Proses Persiapan Bibit Tanaman

Setelah melakukan tahapan pada proses persiapan lahan tanam dalam budidaya tanaman rampai, langkah selanjutnya yang harus juga diperhatikan adalah pada tahapan proses persiapan bibit tanaman. Bibit rampai dapat diperoleh dengan mudah dengan membelinya di toko – toko pertanian terdekat yang menjual bibit tanaman rampai tersebut. Biasanya mereka menyediakan bibit tanaman rampai dalam satu kantong atau dijual per gram. Bila kita ingin membeli bibit pohon rampai, kita bisa menggunakan cara ini dalam menentukan banyaknya bibit tanaman rampai yang kita perlukan. Untuk 100 sampai 150 gram bibit, kita bisa menggunakannya untuk lahan seluas 1 hektar.

              Bibit Tanaman Rampai

 

  1. Proses Teknis Penanaman

Setelah melakukan tahapan pada proses persiapan bibit tanaman dalam budidaya tanaman rampai, langkah selanjutnya yang harus juga diperhatikan adalah pada tahapan proses teknis penanaman tanaman. Proses pembibitan diawali dengan merendam benih rampai tersebut ke dalam 1 liter air yang sudah dicampur dengan 1sampai dengan 10 ml mikroba dan molase. Setelah itu, sediakan polybag yang telah diisi dengan tanah dan bokhasi dengan komposisi perbandingan sekitar 1 : 1. Masukan satu biji benih  tanaman rampai tersebut kestiap polybag. Pakaikan karung untuk dapat menutupi polybag yang telah ditanam oleh benih tanaman rampai tersebut dan taruh ditempat yang teduh. Setelah bibit mulai tumbuh (sekitar 7 sampai dengan 10 hari), penutup karunng sudah dapat dibuka. Biarkan benih tanaman rampai tersebut tumbuh sampai setinggi sekitar 10 cm. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk ini sekitar 3 minggu. Setelah itu, tanaman tomat tersebut sudah siap untuk dilakukan proses pemindahan dan juga sudah mulai dapat dilakukan penanaman pada lahan yang telah anda sediakan.

Baca Juga  Cara Menanam Seledri di Rumah

  1. Proses Pemeliharaan Tanaman

Setelah melakukan tahapan pada proses teknik penanaman dalam budidaya tanaman rampai, langkah selanjutnya yang harus juga diperhatikan adalah pada tahapan proses persiapan pemeliharaan tanaman. Ada beberapa teknik budidaya dan pemeliharaan yang perlu dilakukan dalam budidaya tanaman rampai, hal tersebut dimaksudkan agar tanaman rampai yang anda tanam dapat menghasilkan buah yang bagus serta memiliki kualitas yang baik. Yang pertama adalah dengan melakukan penyiraman, tanaman rampai tidak suka terlalu banyak air jadi penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari saja. Penyulaman juga penting untuk dilakukan agar tanaman rampai dapat tumbuh dengan baik dan menghilangkan bagian yang rusak yang mengganggu pertumbuhan tanaman rampai tesrebut. Sebaiknya proses ini dilakukan sekita 7 sampai dengan 10 hari setelah biibit tanman rampai tersebut dipindahkan dari polybag. Tanaman rampai juga memerlukan pemasangan ajir atau penyangga. Hal ini dilakukan agar tanaman rampai dapat tumbuh tegak dan mempermudah proses pemanenan. Lakukan proses ini setelah tanaman rampai berumur sekitar 1 mminggu. Pasang ajir dan ikat ujung – ujungnya agar membentuk segitiga. Setelah tanman rampai berumur sekitar 3 sampai dengan 4 minggu perlu dilakukan proses pengikatan pada ajir . hal ini perlu dilakukan semnggu sekali sampai pertumbuhan batang berhenti. Tunas – tunas baru diketiak daun juga perlu dipangkas agar pertumbuhan terkonsentarsi pada tunas penghasil rampai.

  1. Proses Pemanenan

Setelah melakukan tahapan pada proses pemeliharaan tanaman dalam budidaya tanaman rampai, langkah selanjutnya yang harus juga diperhatikan adalah pada tahapan proses akhir yaitu pada tahapan proses panen tanaman. Setelah tanaman rampai berumur sekkitar 75 hhari proses pemanenan dapat dilakukan. Ada beberapa tips yang dapat anda pakai untuk memanen tanaman rampai. Pertama, pilih buah yang sudah berwarna kekuningan dan bagian tepi daun dan batang mengering. Pegang buah dengan ditelapak tangan dan patahkan batang tomat menggunakan tangan anda lainnya. Proses ini paling baik dilakukan pada saat cuaca cerah dan bisa dilakukan sebanyak 16 kali setiap 3 sampai 4 hari sekali.

Baca Juga  Cara Menanam Bayam Organik
                                   Panen Rampai

 

Demikianlah informasi yang telah disampaikan pada postingan artikel kali ini yang membahas tentang ” Cara Budidaya Tanaman Rampai “… Semoga informasi yang sudah disampaikan tersebut dapat bermanfaat untuk para pelaku budidaya atau yang baru akan mencobanya.. So,, tetap stay di web anekabudidaya.com yaaaa..,,,, karena masih banyak informasi – informasi yang tidak kalah menarik lainnya yang akan kami berikan kepada para budidayawan… 🙂 🙂 🙂 🙂

Berikut Artikel Terkait Lainnya