Anekabudidaya. Ikan lele atau yang sering dikenal dengan nama ilmiahnya Clarias merupakan jenis ikan yang biasanya hidup di air tawar. Ikan lele memiliki bentuk tubuh yang berbentuk pipih dan memanjang yang membuat ikan lele jauh lebih gesit dalam bergerak daripada ikan jenis yang lainnya. Tubuh ikan lele yang licin yang tidak memiliki sisik membuat ikan lele lebih aktif bergerak. Ikan lele biasa hidup di perairan tawar seperti kolam – kolam, rawa – rawa, sungai yang memiliki arus air yang lemah atau tidak terlalu deras dan di daerah persawahan yang tergenang air. Ikan lele memiliki ciri khasnya yaitu terletak pada kumisnya yang berada di ujung mulutnya. Selain itu, pada tubuh ikan lele terdapat lima macam sirip yaitu: sirip dada, sirip punggung, sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor. Pada daerah sirip dada pada ikan lele terdapat sepasang tulang atau duri yang keras dan tajam yang sering kita sebut dengan patil. Patil yang ada pada ikan lele berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari musuh.
Berikut hal – hal yang dapat diperhatikan dalam budidaya ikan lele adalah sebagi berikut:
- Persiapkan Media Kolam
Dalam melakukan budidaya ikan lele hal yang pertama dilakukan adalah mempersiapkan media budidaya. Media budidaya ikan lele yang palinng sering digunakan adalah dengan terpal hal ini dikarenakan terpal sangat mudah didapatkan dan mudah dalam perawatannya. Berikut ini cara – cara yang dapat diakukan dalam mempersiapkan media kolam ikan lele dengan menggunakan terpal sebagai berikut:
- Pertama adalah membersihkan kolam terpal terlebih dahulu dengan menggunakan pembersih sabun lalu bilaslah sampai bersih dan keringkan terpal tersebut.
- Lepaskan terpal yang telah dipersiapkan sesuai dengan ukuran kolam yang ada. Tips yang dapat dilakukan agar terpal dapat berdiri dengan tegak, terpal dapat disanggah dengan menggunakan besi.
- Kemudian terpal dapat diisi dengan air hingga setinggi ± 25 sampai dengan 30 cm.
- Lalu, biarkan air yang berada di dalam terpal selama 6 hingga 9 hari guna pembentukan lumut dan fitoplankton di dalam terpal. Setelah dibiarkan selama waktu yang telah ditentukan berikan air dengan ketinggian kurang lebih 85 sampai dengan 90 cm.
- Setelah itu, tambahkan potongan daun pepaya dan singkong untuk mengurangi bau air kolam.
- Pemilihan Bibit
Untuk mendapatkan hasil panen ikan lele yang memiliki kualitas yang baik dalam melakukan pembudidayaan diperlukan adanya pemilihan bibit ikan lele yang unggul, sehat dan lebih besar. Bibit pada ikan lele yang unggul biasanya dilihat dari gerakannya yang lebih agresif dan gesit saat bibit ikan lele diberikan makan dan memiliki warna yang sedikit lebih terang.
- Penebaran Bibit
Sebelum bibit ikan lele ditebarkan ke dalam kolam terpal yang telah dipersiapkan, sebaiknya pisahkanlah bibit ikan lele yang berukuran besar dan yang berukuran kecil. Hal ini dilakukan sebagai upaya menghindari terjadinya ikan lele yang memakan sesama, karena ikan lele memiliki sifat kanibal dan janganlah melakukan penebaran bibit secara bersamaan karena akan membuat ikan lele menjadi stres. Gunakanlah ember pada saat penebaran. Kemudian, hingga 25 menit dan biarkan ikan lele keluar dan ember menuju kolam. Waktu penebaran bibit ikan lele yang baik adalah pagi dan malam hari.
- Pemeliharaan
Dalamhal melakukan pemeliharaan pada budidaya ikan lele terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pembudidaya. Pada saat ikan lele berumur kurang lebih 21 hari, perlunya dilakukannya penyortiran dengan memisahkan ikan lele yang berukuran besar dan kecil dalam kolam berbeda. Tinggi kolam ikan lele pada bulan pertama adalah 21 cm, bulan kedua 41 cm dan bulan ketiga 81 cm. Usahakan air kolam tidak terlalu dangkal. Kemudian, Ikan lele harus terus diberi pakan dengan intensitas waktu tiga kali sehari yaitu pada pukul 7 pagi, 5 sore, dan 10 malam. Jenis pakannya sentrat 781-1.
- Panen
Air kolam yang berwarna merah menandakan ikan lele sudah dewasa dan sudah mulai siap untuk dipanen. Usia ikan lele yang siap dipanen adalah berusia kurang lebih 90 hari dari masa tebar bibit lele. Pengambilan ikan lele lebih baiknya menggunakan sarung tangan dan dapat juga dengan menggunakan jaring ataupun serokan besar.