Anekabudidaya Ciplukan merupakan salah satu nama buah yang memiliki bentuk kecil dan ketika buahnya masak tertutup oleh pebesaran kelopak bunga. Tanaman yang kaya khasiat bagi kesehatan ini mungkin masih sangat langka bagi sebagian masyarakat luas karena buah ini sangat jarang ditemukan di pasar tradisional dan pasar modern. Tanaman yang dapat dimanfaatkan mulai dari daun, batang hingga buahnya ini dapat digunakan sebagai ramuan obat.
Berikut Ini Adalah Cara Menanam Ciplukan Bagi Pemula Dengan Mudah
- Lahan
Tanaman ciplukan cocok hidup di tanah yang memiliki strustur tanah yang subur, gembur, tidak tergenang oleh air dan memiliki pH yang mendekati netral. Tanaman ciplukan juga mampu hidup pada tanah yang kurus, agak padat dan kurang terawat yang hidup bersama tanaman liar yang lain. Kondisi lapisan tanah bagian atas sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanaman ciplukan. Ciplukan dapat hidup di dataran rendah hinngga dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1.500 m dpl.
- Bibit
Bibit tanaman ciplukan diperoleh dari benih ciplukan yang didapat dari buah yang sudah berumur lebih dari 2,5 bulan. Buah ciplukan yang sudah matang dan tua, bila dipijit dengan menggunakan jari akan mengeluarkan daging buah yang lunak beserta bijinya. Biji inilah yang digunakan sebagai benih yang siap disemai.
Penyemaian ciplukan dilakukan untuk proses pembentukan kecambah benih yang akan tumbuh menjadi tanaman ciplukan. Jika sudah tumbuh daun, bibit siap untuk dipindahkan ke lapangan. Tanah yang dapat digunakan untuk melakukan proses penyemaian harus mempunyai tekstur yang lembut dan mempunyai cukup kandungan nutrisinya selama proses penyemaian.
Pemeliharaan bibit buah ciplukan di bak relatif lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan pemeliharaan benih ciplukan di bedengan. Menabur benih di bedengan secara langsung perlu ditutupi dengan plastik untuk menekan penguapan air dari media bibit, menghindari paparan panas atau hujan dan mencegah hama dan penyakit. Bibit 1 sampai dengan 1,5 bulan dan tua siap ditanam dalam tanah.
- Teknis Penanaman
Pada teknis penanaman ciplukan, bibit ciplukan tumbuh dipersemaian yang memiliki akar relatif sedikit serta batang masih lunak dan jumlah daun ± 8 lembar. Benih ini memiliki kelemahan akar dan batang yang mudah rusak, dan sekali rusak daunnya cepat layu. Oleh karena itu, biji ciplukan perlu dipindahkan dengan hati – hati dan setelah dicabut harus setelah ditanam kembali.
- Pemeliharaan
Perawatan tanaman ciplukan di daerah penanaman kurang lebih sama dengan budidaya ciplukan dalam di dalam pot. Penyuluhan tanaman harus segera dilakukan untuk mengganti bibit tanaman yang sudah mati. Menyiram tanaman ciplukan berlebihan juga tidak baik, mengingat kebutuhan air tidak jauh berbeda dari tanaman – tanaman palawija yang relatif sedikit. Berkenaan dengan sifat dan fisik tanaman ciplukan, maka pemupukan dapat dilakukan sebanyak dari dosis pupuk yang digunakan pada tanaman tomat. Prinsip pemberian pupuk buatan pada tanaman ciplukan adalah sebagai berikut:
- Seluruh dosis pupuk fosfor dan kalium diberikan pada lubang – lubang pertanaman, sedalam penanaman biji.
- Pupuk susulan I berupa dosis dari pupuk nitrogen, yang diberikan 14 hari setelah tanam. Pupuk ditaburkan pada alur yang dibuat disekeliling tanaman, dengan jarak sekitar 10 cm dari lubang tanam.
- Pupuk susulan II berupa dosis dari pupuk nitrogen yang diberikan 35 hari setelah tanam. Puouk ditaburkan pada alur yang dibuat disekeliling tanaman dengan jarak sekitar 10 cm dari lubang tanam.
- Apabila budidaya ciplukan ditujukan untuk dipungut brangkasnya, maka dosis pupuk nitrogen dapat ditingkatkan, sedangkan dosis pupuk fosfat dan kalium dikurangi.
- Penggunaan pupuk pada tanaman ciplukan ditanam dengan sistem tumpang sari, disesuaikan dengan dosis pupuk yang digunakan bagi tanaman utamanya.
- Pemanenan
Buah ciplukan dapat dipanen dengan tenggang waktu setiap 2 sampai dengan 3 minggu. Jika budidaya berhail dan berkualitas baik maka akan menghasilkan buah yang seragam dan matang sempurna ketika panen. 1 batang pohin ciplukan mampu mengumpulkan 300 buah.