Cara Budidaya Tanaman Sauropus

Diposting pada

Anekabudidaya haii haii haii para budidayawan…. Kembali lagi pada postingan artikel kita kali ini yang dimana kali ini kita akan memberikan kalian informasi terbaru dengan bahasan ” Cara Budidaya Tanaman Sauropus “… Semoga informasi ini bisa menjadi bekal kalian untuk mulai melakukan budidaya tanaman saurupus.. Selamat membaca dan selamat mencoba ….. 🙂 🙂 🙂 🙂

Panen Katuk

Tanaman katuk atau yang sering disebut dengan nama ilmiahnya Sauropus androgynus merupakan jenin tanaman sayuran – syuran yang memiliki habitat yang banyak terdapat di daerak kawasan Asia tenggara. Tanaman katuk juga merupakan jenis tanaman yang termasuk ke dalam jenis tanaman perdu berumpun dengan ukuran ketinggian tanaman dapat mencapai sekitar 3 sampai dengan 6 meter. Tanaman katuk merupakan jenis tanaman yang dapat ditanam pada hampir semua tempat, salah satunya adalah tanaman katuk dapat ditanam pada pekarangan rumah sebagai tanaman selingan. Tanaman katuk dapat tumbuh dengan baik jika ditanam pada daerah yang berada pada dataran rendah dengan ukuran ketinggian mencapai sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut, selain itu tanaman katuk juga dapat beradaptasi pada daerah yang memiliki curah hujan yang sangat tinggi serta pada daerah yang memiliki lahan dengan struktur tanah lahan tanam yang berat. Tanaman katuk dapat tumbuh dengan produktif pada kondisi cuaca yang hangat dan cendrung dorman pada cuaca yang dingin. Akan tetapi, pada kondisi cuaca seperti itu kualitas tanaman katuk dapat juga meningkat apabila tanaman katuk tersebut ternaungi sebagian.

Tanaman katuk merupakan tanaman perdu yang tumbuh menahun dengan ciri – ciri morfologi tanaman, yaitu: Tanaman katuk memiliki benth tubuh yang ramping yang sering dijadikan sebagai tanaman pagar. Tanaman katuk memiliki ukuran ketinggian yang dapat mencapai ukuran tinggi tanaman sekitar 3 sampai dengan 6 meter dengan batang tanaman katuk yang dapat tumbuh dengan tegak, berkayu serta memiliki cabang – cabang yang jarang. Tanaman katuk memiliki batang tanaman yang berwarna hijau pada saat tanaman katuk masih muda dan ketika tanaman katuk tersebut telah tua akan berubah warna menjadi berwarna kelabu keputihan. Pada bagian daun tanaman katuk memiliki jenis daun yang majemuk genap yang memiliki ukuran yang kecil dan berwarna hijau gelap dengan ukuran panjang daun sekitar 5 sampai dengan 6 cm. Daun katuk memiliki kandungan yang akaya akan Vitamin A, Vitamin B1 dan Vitamin C yang terkandung di dalamnya. Selain itu pada daun tanaman katuk juga terdapat kandungan seperti: protein, lemak dan mineral. Pada bagian bunga tanaman katuk memiliki bunga yang berukuran kecil – kecil yang berwarna merah gelap sampai dengan berawarna kekuningan dengan bintik – bintik merah. Pada bagian buah tanaman katuk memiliki bentuk buah yang berbentuk bulat dengan ukuran yang kecil seperti kancing yang berwarna putih yang di dalamnya terdapat biji yag berwarna hitam. Sedangkan pada bagian akar tanaman katuk memiliki akar yang berjenis tunggang dengan berwarna putih kotor. Pada bagian akar tanaman katok terdapat kandungan saponin, flavonoid dan tanin yag terkandung di dalam akarnya.

  1. Proses Pembibitan dan Penanaman Bibit Tanaman
Baca Juga  Cara Menanam Phacar Air

Hal utama yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman katuk adalah pada tahapan proses pembibitan dan penanaman bibit tanaman. Proses perbanyakan tanaman katuk dapat dilakukan dengan cara vegetatif yaitu dengan melalui penstekan batang tanaman yang telah memiliki umur sekitar 5 sampai dengan 12 bulan yang dalam keadaan baik. Adapun langkah – langkah proses penanaman bibit tanaman adalah sebagai berikut:

  1. Bibit tanaman yang sudh dipersiapkan ditanam pada polybag yang sudah diisi dengan campuran tanah dan pupuk kandang ataupun pupuk kompos.
  2. Media tanam yang berupa campuran tanah dan pupuk kompos ataupun pupuk kandang dengan komposisi perbandingan sekitar 1 : 1.
  3. Tancapkanlah sekitar 1 atau 2 batang tanaman katuk ke dalam polybag yang telah dipersiapkan.
  4. Lakukan penyiraman pada pagi dan sore hari.
  1. Proses Penanaman Tanaman Pada Lahan Tanam

Setelah melakukan tahapan pada proses persiapan bibit dan penanaman bibit tanaman dalam budidaya tanaman katuk, langkah selanjutnya yag perlu diperhatikan adalah pada tahapan penanaman tanaman pada lahan tanam. Adapun langkah – langkah yang dapat dilakukan sbagai berikut:

  1. Pindahkan bibit katuk yang sudah bertunas pada lahan tanam.
  2. Buatlah lubang tanam dengan ukuran lubag tanam sekitar 31 cm x 31 cm x 31 cm.
  3. Berikan pupuk pada bagian dasar lubang tanam tersebut dengan menggunakan pupuk kandang ataupun pupuk kompos.
  4. Lakukan penyiraman tanaman sampai dengan tanaman katuk berumur sekitar 2 bulan.
  1. Proses Perawatan Tanaman

Setelah melakukan tahapan pada proses penanaman tanaman pada lahan tanam dalam budidaya tanaman katuk, langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada tahapan proses perawatan tanaman katuk. Proses perawatan tanaman dalam budidaya tanaman katuk dapat dilakukan dengan cara: penyulaman, penyiangan, penggemburan, penyiraman, pemupukan dan penanggulangan hama dan penyakit. Punyulaman dapat dilakukan pada tanaman yang mati ataupun layu dengan mengganti tanaman dengan tanaman yang baru, penyulaman dapat dilakukan ketika tanaman katuk berumur sekitar 3 sampai dengan 4 minggu setelah masa tanam. Penyiangan dapat dilakukan ketika adanya gulma atau tanaman liar lainnya yang terdapat disekitar tanaman katuk tersebut, penyiangan dilakukan dengan tujuan agar nutrisi yang ada pada tanah direbut oleh gulma ataupun tanaman liar lainnya sehingga pertumbuhan tanaman katuk tidak terhambat. Penggemburan dapat dilakukan dengan cara didangir agar tanah lebih mudah dalam melakukan proses penyerapan air. Penyiraman dapat dilakukan dengan menggunakan air yang bersih dengan intensitas penyiraman dapat dilakukan 2 kali sehari pada saat pagi dan sore hari, namun tetap perhatikan kondisi tanah tanaman supaya tetap dalam keadaan tanah tanaman yang lembab. Pemupukan dapat dilakukan dengan intensitas pemberian pupuk sekitar 2 kali dalam 1 bulan, pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan jenis pupuk kandang ataupun pupuk kompos. Sedanngkan proses penanggulangan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan cairan pestisida.

  1. Proses Panen Tanaman
Baca Juga  Cara Budidaya Tanaman Karet

Setelah melakukan tahapan pada proses perawatan tanaman dalam budidaya tanaman katuk, langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada tahapan proses pemanenan tanaman katuk. Proses panen dalam budidaya tanaman katuk dapat dilakukan ketika tanaman katuk berumur sekitar 8,5 sampai dengan 15 bulan setelah masa tanam tanaman. Hasil panen tanaman katuk biasa dijual per ikat tanaman katuk dengan harga jual sekitar Rp. 5.000 sampai dengan Rp.6.750 untuk per ikatnya.

Demikianlah informasi yang telah disampaikan pada postingan artikel kali ini yang membahas tentang ” Cara Budidaya Tanaman Sauropus “… Semoga informasi yang sudah disampaikan tersebut dapat bermanfaat untuk para pelaku budidaya atau yang baru akan mencobanya.. So,, tetap stay di web anekabudidaya.com yaaaa..,,,, karena masih banyak informasi – informasi yang tidak kalah menarik lainnya yang akan kami berikan kepada para budidayawan… 🙂 🙂 🙂 🙂

Berikut Artikel Terkait Lainnya