Anekabudidaya haloo haloo haloo haloo para budidayawan…. Kembali lagi pada postingan artikel kita kali ini yang dimana kali ini kita akan memberikan kalian informasi terbaru dengan bahasan ” Cara Budidaya belimbing wuluh “… Semoga informasi ini bisa menjadi bekal kalian untuk mulai melakukan budidaya pada tanaman belimbing wuluh… Selamat membaca dan selamat mencoba ….. 🙂 🙂 🙂 🙂
Tanaman belimbing wuluh atau yang biasa disebut dengan nama ilmiahnya Averrhoa bilimbi merupakan jenis tanaman yanng habitat aslinya berasal dari Amerika, tanaman belimbing wuluh biasa digunakan untuk menambah kesegaran di dalam suatu masakan hal ini dikarenakan belimbing wuluh memiliki rasa yang sangat masam. Adaoun syarat tumbuh tanaman belimbing wuluh yaitu: Tanaman belimbing wuluh dapat tummbuh subur dengan baik pada daerah yang berada pada dataran rendah dengan ukuran ketinggian kurang lebih sekitar 500 meter di atas permukaan laut, tanaman belimbing wuluh dapat tumbuh dengan baik pada tempat yang terbuka serta mendapatkan sinar matahari yang cukup dengan intensitas penyinaran sekitar 46 sampai dengan 50%, tanaman belimbing wuluh tumbuh pada tingkat kelembababn suhu atau iklim pada tipe A atau amat basah, B atau agak basah, C atau basah dengan sekitar lebih kurang 7 sampai dengan 12 bulan pada iklim basah dan 1 sampai dengan 6 bulan iklim kering, akan tetapi tanaman belimbing wuluh dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki sekitar 8 bulan basah serta 5 bulan kering. Tanaman belimbing wuluh juga merupakan jenis tanaman yang juga dapat tumbuh subur pada tanah yang memiliki kandungan air sekitar 60 sampai dengan 200 cm di bawah permukaan tanah denga pH tanah kurang lebih sekitar6 sampai dengan 7,5.
Tanaman belimbing wuluh memiliki ciri – ciri morfologi seperti: pada bagian akar tanaman belimbing wuluh memiliki sistem perakaran tunggang yang berwarna coklat kehitaman serta bagian akar tanaman belimbing wuluh memiliki tudung akar yang berbentuk tumpul dan agak lengket. Pada bagian batang tanaman belimbing wuluh memiliki batang yang berkambium dan memiliki bagian kayu yang sangat kuat, batang utama pada tanaman belimbing wuluh memiliki ukuran bentuk batang yang pendek yang memiliki tonjolan kecil yang ada pada permukaan batangnya dengan ukuran ketinggian sekitar 11 meter, sedangkan pada bagian permukaan batang tanaman memiliki struktur yang bergelombag atau tidak rata. Pada bagian daun tanaman belimbing wuluh merupakan daun majemuk yang memiliki banyak helai daun yang berbentuk bulat telur dengan ujung daun meruncing, daun memiliki struktr tulang daun yang menyirip yang mudah robek serta disetiap helai daun terdapat sekitar 22 sampai dengan 45 pasang anak daun yang bertangkai kecil dan berwarna hijau. Bagian bunga pada tanaman belimbing wuluh pada bagian permukaanya ditumbuhi oleh rambut – rambut halus, bunga pada tanaman belimbing wuluh tumbuh dengan menggantung yang memiliki ukuran panjang sekitar 6 sampai dengan 20 cm dengan ukuran bunga tanaman belimbing wuluh yang kecil dan berebntuk bintang yang terdiri dari mahkota bunga yang berjumlah 5 helai, pada bian kelopak bunganya memiliki ukuran panjang sekitar 7 mm dan pada setiap helai mahkota bunga belimbing wuluh memiliki bentuk seperti bulat tellur dengan ukuran panjang mahkota bunga sekitar 14 sampai dengan 20 m, bunga yang ada pada tanaman belimbing wuluh berwarna ungu kemerahan dan pada bagian pangkal berwarna ungu muda. Pada bagian buah tanaman belimbing wuluh memiliki bentuk yang berbentuk lonjong dengan ukuran sekitar 5 sampai dengan 10 cm yang berwarna hijau kekuningan dan jika buah sudah tua dan masih muda akan berwarna hijau. Sedangkan pada bagian biji tanaman belimbing wuluh memiliki ukuran biji yang berukuran sangat kecil dan berwarna putih kecoklatan yang pada bagian luar biji ditutupi oleh lendir, biji tanaman belimbing wuluh memiliki bentuk seperti bulat telur dengan bagian ujung yang runcing serta biji tanaman memiliki ukuran sekitar 6 mm dengan struktur biji yang pipih.
Berikut ini adalah hal – hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya belimbing wuluh, yaitu:
- Proses Persiapan Bibit Tanaman
Pada budidaya tanaman belimbing wuluh hal utama yang perlu diperhatikan adalah pada tahapan proses persiapan bibit tanaman. Bibit tanaman belimbing wuluh dalam melakukan budidaya didapatkan dengan cara: mencangkok, menempel ataupun dengan melakukan okulasi. Bibit baik ditanam pada waktu awal musim hujan, hal ini bertujuan agar pada saat akhir musim bibit tanaman akan sudah kuat dan tahan dalam menghadapi kekeringan pada musim kemarau.
- Proses Persiapan Lahan Tanam
Setelah melakukan tahapan pada proses persiapan bibit tanam dalam budidaya tanaman belimbing wuluh, hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah proses persiapan lahan tanam. Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan lahan tanam pada budidaya tanaman belimbing wukuh, yait:
- Pilihlah lokasi lahan yang memiliki suhu dan kelembaban yang tepat serta yang memiliki struktur tanah yang gembur untuk budidaya tanaman belimbing wuluh.
- Lakukan penggemburan tanah sebelum digunakan untuk budidaya tanaman serta berilah pupuk kandang atau pupuk kompos.
- Buatlah lubanng tanam yang berukuran 31 cm x 31 cm yang memiliki ukuran kedalaman sekitar 50 cm dengan jarang antar lubang tanam sekitar 6,5 meter.
- Biarkan lubang tanam dengan kurun waktu sekitar 3 minggu.
- Proses Penanaman Tanaman
Setelah melakukan tahapan pada proses persiapan lahan tanam dalam budidaya tanaman belimbing wuluh, hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah proses penanaman tanaman. Adapun langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam proses penanaman tanaman belimbing wuluh adalah sebagai berikut:
- Bibit belimbing wuluh dimasukkan pada lubang tanam dengan posisi pada bagian tengah lubang tanam.
- Lalu timbunlah tanah dengan cara ditekan menggunakan tangan atau juga dapat dilakukan dengan menginjak – injak tanah tibunan tersebut, hal ini dilakukan agar bibit tanaman tersebut lebih kuat dan tidak mudah roboh jika terkena siraman air.
- Proses Perawatan Tanaman
Setelah melakukan tahapan pada proses penanaman tanaman dalam budidaya tanaman belimbing wuluh, hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah proses perawatan tanaman. Proses perawatan tanaman dalam budidaya tanaman belimbing wuluh dapat dilakukan denga cara: pemberian naungan, penyiraman, penyiangan serta pemupukan. Pemberian naungan dapat dilakukan dengan menggunakan atap rumbia atau dapat juga menggunakan daun kelapa. Penyiraman dapat dilakukan dengan memberikan air secukupnya sesuai kondisi tanaman. Penyiangan dilakukan dengan menyingkirkan gulma atau tanaman liar yang ada disekitar tanaman. Sedangkan pemupukan dapat dilakuakn sejak tanaman berumur sekitar 1 tahun sampai dengan 10 tahun pertama.
- Proses Panen
Setelah melakukan tahapan pada proses perawatan tanaman dalam budidaya tanaman belimbing wuluh, hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah pada tahapan akhir yaitu proses panen tanaman. Proses pemanenan tanaman belimbing wuluh dapat dilakukan ketika tanaman belimbing wuluh berumur sekitar 3 sampai dengan 4 tahun.
Demikianlah informasi yang telah disampaikan pada postingan artikel kali ini yang membahas tentang ” Cara Budidaya Belimbing Wuluh “… Semoga informasi yang sudah disampaikan tersebut dapat bermanfaat untuk para pelaku budidaya atau yang baru akan mencobanya.. So,, tetap stay di web anekabudidaya.com yaaaa..,,,, karena masih banyak informasi – informasi yang tidak kalah menarik lainnya yang akan kami berikan kepada para budidayawan… 🙂 🙂 🙂 🙂
Berikut Artikel Terkait Lainnya