Anekabudidaya haii haii haii para budidayawan…. Kembali lagi pada postingan artikel kita kali ini yang dimana kali ini kita akan memberikan kalian informasi terbaru dengan bahasan ” Cara Pembudidayaan Daun Kucai “… Semoga informasi ini bisa menjadi bekal kalian untuk mulai melakukan budidaya tanaman daun kucai.. Selamat membaca dan selamat mencoba ….. 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
Tanaman kucai atau yang biasa disebut dengan nama ilmiahnya Allium tuberosum merupakan jenis tanaman herbal yang masih berkerabat dengan jenis bawang merah, bawang putih, bawang daun, bawang bombai, dan jenis bawanng – bawangan lainnya. Tanaman kucai memiliki ciri – ciri morfologi yaitu: Pada bagian bunga tanaman kucai terletak pada paling atas tanaman kucai yang memiliki warna yang berwarna putih, karena kecantikan bunga tanaman kucai tersebut tanaman kucai sering juga dijadikan sebagai tanaman hias. Pada bagian daun tanaman kucai memiliki tunas yang berwarna hijau yang memiliki bentuk yang berbentuk panjang dan dapat tumbuh dengan subur. Tanaman daun kucai tumbuh pada bagian pangkal tanaman tersebut, tanaman kucai memiliki umbi yang berwarna putih. Sedangkan pada bagian akar tanaman kucai memiliki sistem tumbuh yang tumbuhnya berasal dari bagian bawah pada umbu tanaman kucai tersebut. Tanaman kucai sendiri memiliki rasa yang sangat kuat yang sangat mirip dengan rasa yang ada pada bawang putih.
Tanaman daun kucai memiliki berbagai macam jenis kndungan fitokimia dan zat kandungan – kandungan penting lainnya yang terkandung di dalam tanaman kucai itu sendiri. Pada daun kucai sendiri terdapat senyawa komponen vilatil, seperti: penthanetiol, dipropyl disulfide, penthyl – hydrodysulfied, methyl pentyl disulfied dan tritiolane. Tanaman kucai juga termasuk jenis tanaman heral yang memiliki nnutrisi yang banyak, hal ini dikarenakan di dalam tanaman kucai terdapat kandungan sepert: protein kasar, glikosida, fosfor, lemak, kalsium, Vitamin B1, Vitamin C serta at besi. Pada bagian biji tanaman kucai juga trdapat kandungan zat – zat seperti; riboflavin, niacin serta tiamin. Biji tanaman kucai juga terdapat kandungan mineral di dalamnya yang terdiri dari kandungan – kandungan seperti: kalsium, zat besi dan zink. Selain itu, biji pada tanaman kucai terdapat pula kandungan – kandungan zat seperti: lysine, isoluecine, asam amino esensial dan tryptopan. Dengan banyaknya kandungan yang terkandung di dalam tanaman kucai, kucai sering dimanfaatkan untuk kesehatan tubuh seperti: tanaman kucai dapat menurunkan tekanan darah tinggi, hal ini dikarenakan tanaman kucai mengandung senyawa qurcetin. Tanaman kucai juga dapat dimanfaatkan untuk menurunkan tekanan asam urat yang tinggi, dapat dimanfaatkan untuk menjaga fungsi hati (hal tersebut dikarenakan tanaman kucai memliki senyawa – senyawa yang bersifat antioksidan), tanaman kucai dapat juga dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan pada ginjal, dapat dimanfaatkan juga untuk menjaga kesehatan tubuh pada sistem pencernaan tubbuh, dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kelelahan serta dapat dimanfaatkan untuk dapat mengobati luka dan juga gigitan akibat serangga.
-
Table of Contents
Proses Pengelolahan Lahan
Hal yang paling utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan budidaya taaman kucai adalah dengan melakukan tahapan proses persiapan lahan tanam. Adapun langkah – langkah yang harus diperhatikan dalam mengolah lahan tanam adalah sebagai berikut:
- Lakukan pengelolahan lahan terlebih dahulu dengan cara mencangkul atau membajak lahan tanam yang akan digunakan tersebut.
- Tanaman kucai dapat tummbuh dengan baik pada pH tanah 6 sampai dengan 6,8 jadi pembudidaya dapat melakukan pengapuran apabila tanah terlalu asam.
- Buatlah bedengan – bedengan dengan ukuran bedengan yang akan dibuat sekkitar 1 sampai dengan 1,5 meter dana untuk ukuran lebar dan panjag bedengan yang akan dibuat, pembudidaya dapat menyesuaikannya dengan panjang lahan yang akan digunakan tersebut.
- Lakukanlah pemupukan dengan menggunakan jenis pupuk organik dan jenis pupuk TSP ataupun pupuk Ponska sebagai pemmupukan dasar yang dilakukan.
-
Proses Pemilihan Bibit Tanam
Setelah melakukannya tahapan pada proses pengelolahan lahan tanam dalam budidaya tanaman kucai, langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada tahapan proses pemilihan bibit tanaman kucai. Proses perbanyakan tanaman kucai dapat dilakukan dengan cara perbanyakan biji (Generatif) dan dengan cara tunas, anakan atau rumpunan (vegetatif). Bibit tanaman kucai yang berkualitas dapat diperoeh dari tanaman kucai yang telah berumur kurang lebihnya sekitar 2 sampai dengan 3 bulan dengan kondisi yang sehat seta bebas dari hama dan penyakit. Adapun hal – hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan bibit tanaman, yaitu:
- Bersihkan terlebuh dahulu rumpun baru yang diambil dari tanaman induk tanaman dengan kurun waktu sekitar 1 sampai 2 hari sebelum dilakukannya penanaman tanaman tersebut.
- Bagilah rumpun tersebut kedalam beberapa umbi.
- Bagian ummbi yang memiliki akar yang panjang dapatlah dipotong dengan menggunakan gunting serta pilihlah bibit yang sehat
-
Proses Penanaman Tanaman
Setelah melakukannya tahapan pada proses persiapan bibit tanaman dalam budidaya tanaman kucai, langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada tahapan proses penanaman tanaman kucai. Proses penanaman kucai dapat dilakukan dengan cara: masukan umbi ke dalam lubang tanam dengan jarak sekitar 15 cm sampai dengan 20 cm, setiap lubang tanam dapat diisi dengan menggunakan 3 sampai dengan 5 anakan tanaman, kemudian lakukan penimbunan tanah pada sekitar umbi tanaman dengan cara dipadatkan.
-
Proses Perawatan Tanaman
Setelah melakukannya tahapan pada proses penanaman tanaman dalam budidaya tanaman kucai, langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada tahapan proses perawatan tanaman kucai. Proses perawatan tanaman pada budidaya tanaman kucai dapat dilakukan dengan cara: penyiraman, penyiangan, pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit. Penyiraman tanaman kucai dapat dilakukan dengan intensitas penyiraman yang dilakukan sebanyak sehari sekali. Penyiangan dapat dilakukan dengan menyingkirkan gulma dan tanaman liar lainnya yang berada di sekitar tanaman yang dapat dilakukan sebanyak 2 kali sampai dengan masa panen tanaman. Pemupukan dapat diakukan dengan menggunakan jenis pupuk anorganik yang sesuai dengan aturannya. Sedangkan pengendalian hama dan penyakit yang mennyerang tanaman dapat dilakukan dengan cara penyiangan atau bisa juga dilakukan dengan memberikan jerami setelah proses penanaman bibit.
-
Proses Panen Tanaman
Setelah melakukannya tahapan pada proses perawatan tanaman dalam budidaya tanaman kucai, langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada tahapan akhir yaitu pada proses panen tanaman kucai. Proses panen tanaman kucai dapat dilakukan ketika tanaman telah berumur kurang lebih sekitar 2 bulan setelah masa tanam tanaman, setelah dilakukannya proses pemanenan pertama pemanenan berikutnya dapat dilakukan setiap 1 bulan sekali. Proses pemanenan tanaman kucai dapat dilakukan dengan cara memotonng pangkal batang tanaman.
Demikianlah informasi yang telah disampaikan pada postingan artikel kali ini yang membahas tentang ” Cara Pembudidayaan Daun Kucai “… Semoga informasi yang sudah disampaikan tersebut dapat bermanfaat untuk para pelaku budidaya atau yang baru akan mencobanya.. So,, tetap stay di web anekabudidaya.com yaaaa..,,,, karena masih banyak informasi – informasi yang tidak kalah menarik lainnya yang akan kami berikan kepada para budidayawan… 🙂 🙂 🙂 🙂
Berikut Artikel Terkait Lainnya