Anekabudidaya Tanaman seledri (Apium Graveolens) termasuk dalam jenis keluarga Umbellieferae, tanaman yang sering dijadikan herba. Daun seledri sendiri dapat dikonsumsi sebagai lalapan dan penghias hidangan makanan. Sdangkan bijinya pada tanaman seledri dijadikan bahan penyedap makanan dan ekstrak minyak seledri dimanfaatkan sebagai obat yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Untuk melakukan budidaya tanaman seledri pada skala pekarangan seperti dalam pot atau polybag, diperlukan dengan cara perbanyakan secara vegetative lebih mudah untuk dilakukan. Perbanyakan secara vegetative dapat dilakukan biasanya apabila pembudidaya telah memiliki tanaman seledri sebelumnya.
Berikut cara – cara yang dapat dilakukan pembudidaya dalam membudidayakan tanaman seledri, sebagai berikut:
- Lahan
Lahan yanng dignakan untuk usaha budidaya seledri sangatlah cocok dilakukan di daerah dataran tinggi dengan ketinggian 1000 – 1200 meter dari permukaan laut. Tanaman seledri ini kurang tahan terhadap curah hujan yang tinggi. Jenis tanah yang baik digunakan untuk melakukan budidaya seledri adalah tanah yang gembur dan mengandung banyak bahan organic didalamnya. Tanaman seledri ini tumbuh baik pada tingkat keasaman pH 5,5 – 6,5. Namun, apabila tanah yang akan ditanam tanaman seledri terlalu asam sebaiknya tanah ditambahkan kapur atau dolomit.
- Bibit
Bibit yang diperoleh untuk budidaya tanaman seledri adalah dengan benih disemai pada bedengan – bedengan dalam alur/larikan yang memiliki kedalaman 0,5 cm dengan jarak antar alur 10 – 20 cm. Sebelum disemai, benih direndam terlebih dahulu dalam laruran Previcur N dengan konsentrasi 0,1 % selama kurng lebih 2 (dua) jam lalu dikeringkan. Tutup benih dengan tanah tipis dan siram permukaan bedengan sampai lembab. Untuk menjaga kelembaban persemaian ditutup dengan alang – alang atau jerami dan tinggikan tutup tersebut apabila kecambah telah tumbuh.
- Teknis Penanaman
Perbanyakan generative dimulai dengan menyemaikan biji terlebih dahulu. Langkah – langkahnya sebagai berikut: sebelum biji disemai harus direndam terlebih dahulu dalam air hangat kuku (50 – 600 C) selama 1 (satu) jam. Kemudian siapkan tempat persemaian berupa bedengan – bedengan atau baki semai. Media semai terdiri dari campuran tanah dan kompos yang telah diayak dengan perbandingan 2 : 1. Berikan naungan dengan plastik bening pada bedengan semai untuk melindungi tanaman dari kucuran air hujan langsung dan sinar matahari. Buat alur garitan diatas bedengan sedalam 0,5 cm dengan jak antar alur 10 – 20 cm. tebarkan benih kedalam alur tersebut dan tutup tipis dengan tanah lalu siram untuk mempertahankan kelembapannya. Bibit siap dipindahkan ke pot/polybag setelah 1 bulan atau tumbuh 3-4 helai daun. Sedangkan untuk perbanyakan vegetative dapat dilakukan apabila telah memiliki tanman seledri sebelmnya. Cara perbanyakaanya, ambil anakan yang terdapat dalam rumpun tanaman seledri yang telah ada. Kemudian pinahkan ke pot/polybag baru. Setelah bibit tanaman seledri siap dipindahkan, siapkan pot/polybag ukuran yang sedang, lalu isi dengan media tanam yang terdiri dari campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Ayak terlebih dahulu bahan – bahan yang sudah disiapkan tersebut. Penggunaan arang sekam bertujuan supaya media tanam memiliki porositas yang baik dan bobot media menjadi ringan sehingga pot/polybag mudah dipindahkan.
- Pemeliharaan
Pemeliharaan budidaya tanaman seledri dengan melakukan penyiraman setiap pagi dan sore sampai 1 (satu) minggu. Setelah itu frekuensi yang dilakukan dalam penyiraman cukup dilakukan dua sampai dengan tiga kali dalam satu minggu, tergantung pada cuaca dan usahakan media tidak terlalu becek dan kereing. Untuk budidaya seledri organic pemberian pupuk organic cair sangat efektif diberikan sebagai pupuk susulan. Frekuensi pemupukan dilakukan setiap 1 -2 minggu sekali.
- Pemanenan
Panen budidaya seledri dapat dilakukan berkali – kali. Panen pertamabiasanya terjadi setelah tanaman berumur satu sampai dengan tiga bulan setelah tanam, tergantung varietasnya. Seledri dipanen dengan cara memotong pangkal batang secara periodic. Frekuensi pemanenan bias dilakukan satu sampai dengan dua minggu sekali. Panen berakhir apabila pertumbuhan anakan sudah tidak produktif lagi. Panen juga dapat dilakukan dengan dicabut.