Anekabudidaya Mahkota dewa (Phaleria Macrocarpa) merupakan salah satu tanaman obat Indonesia. Buah mahkota dewa banyak mengandung beberapa zat senyawa aktif seperti alkoid yang dapat menetralisisr racun dalam tubuh dan saponin yang berguna sebagai sumber antibakteri dan antivirus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, menurunkan kadar gula darah dan mengurangi pembekuan darah.
Komoditas tanaman mahkota dewa ini masih sangat jarang dibudidayakan di Indonesia. Untuk itu, ini merupakan peluang bisnis yang prospeknya tinggi dan jangka panjang kerena kegunaan tanaman ini untuk dijadikan obat. Tanaman ini sangat mudah beradaptasi baik itu ditanam di dataran rendah maupun ditanamn di dataran tinggi yaitu pada ketinggian 10 – 1.300 meter dpl, namun pertumbuhan paling baik pada ketinggian 10 – 1.000 meter dpl.
Cara – Cara Menanam Mahkota Dewa Dengan Mudah:
- Lahan
Sebelum mulai bertanam mahkota dewa, tanah lebih dahulu digemburkan lalu diberi pupuk kandang sebanyak 20,5 ton/ha dan membuat lubang tanam yang digali sebesar 32 x 32 x 32 cm. Lubang tanam dibiarkan terbuka selama minimal seminggu agar terkena cukup sinar matahari. Isi dasar lubang menggunakan kombinasi pupuk kompos dan tanah dengan perbandingan 1:1.
- Bibit
Ada dua jenis bibit yang dapat digunakan untuk melakukan budidaya mahkota dewa, yaitu bibit dari fase generatif (didapat dari biji) dan bibit dari fase vegetatif (yang didapat melalui stek batang atau cagkok). Pada prinsipnya perbanyakan tanaman yang paling mudah dilakukan dan memiliki tingkat resikonya yang kecil adalah dengan perbanyakan generatif, walaupun demikian perbanyakan veggetatif pernah berhasil namun tidak sebaik dengan perbanyakan genratif. Perbanyakan dengan biji perlu melalui persemaian terlebih dahulu, memperhatikan biji yang akan disemai, media untuk semai, cara merawat persemaian hingga biji mahkota dewa kelihatan muncul tunas baru. Pemindahan ke media penanaman setelah berumur dua bulan atau ketinggiannya sudah mencapai 10 – 15 cm. Cara memindahkannya dari persemaian dengan melubangi bagian bawah lalu dimasukan kelubang tanam, atau bila menanam pada media pot maka yang perlu dipersiapkan adalah media penanaman dahulu.
- Teknis Penanaman
Media tanam di pot sama dengan penanaman di lahan atau kebun. Menggunakan pupuk kompos atau kandang, pasir atau sekam dengan perbandingan 1:1:1. Setelah media tanam siap, dimasukan kedalam pot yang telah disiapkan kemudian siram media berada di dalam pot sampai basah, tunggu 1-2 jam. Kemudian buat lubang kecil, seukuran polybag persemaian, masukan benih yang sudah dipisahkan dari polybag, kemudian tekan bagian kiri dan kanan serta siram dengan air lagi dan yakinkan bahwa tanaman sudah selesai ditanam.
- Pemeliharaan
Untuk mendapatkan kualitas yang bagus dari buah mahkota dewa harus menghindari pemupukan menggunakan pupuk anorganik. Pupuk yang digunakan harus ppupuk kandang (organik). Bahan yang dapat digunakan untuk pupuk organik ini tidak sulit karena bahan – bahan yang sudah ada disekitar kita seperti kotoran kambing, kootoran sapi, kotoran ayam dan kotoran hewan lain maupun dedaunan yang sudah kering.
Penyiraman perlu dilakukan pada saat tanam dan sesudah tanam saat tanaman masih kecil. Ketika musim hujan, penyiraman tidak perlu dilakukan. Setelah tanaman berumur 6,5 bulan dari masa tanam, penyiraman relatif tidak diperlukan kaena jangkauan perakarannya sudah dalam. Penyiangan dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Hal ini dilakukan karena mahkota dewa termasuk tanaman tahunan. Penyiangan umumnya dilakukan selama 3-4 kali.
- Pemanenan
Buah mahkota dewa bisa dipetik ketika tumbuhan berusia dua bulan. Buah yang sudah matang dan siap dipetik memiliki ciri – ciri antara lain: kulit buah berwarna marun dan berbau manis.