Cara Menanam Jahe Agar Hasil Melimpah

Diposting pada

AnekaBudidaya.Com – Jahe adalah salah satu jenis rempah khas yang ada di Indonesia yang banyak dibutuhkan masyarakat, karena mempunyai banyak khasiatnya yang akan ampuh untuk menghangatkan tubuh. Selain itu, jahe juga mempunyai banyak manfaat bagi tubuh khusunya untuk kesehatan tubuh seperti membantu pada proses detoksifikasi, mengurangi rasa sakit dan mual, mengatasi masalah pencernaan, serta dapat menurunkan berat badan.

Tanaman Jahe akan dapat tumbuh di kawasan dengan tingkat curah hujan sekitar 2500 sampai 4000 mm per tahun dan suhu 20 sampai 35 C. Jahe juga hanya dapat tumbuh di ketinggian 0 sampai 2000 mdpl.

Jika kalian masih penasaran dengan menanam Jahe Agar Cepat Melimpah, maka saya akan menyampaikan informasi terkait cara menanam Jahe, agar kalian dapat belajar cara dan teknik nya, semoga artikel ini dapat bermamfaat untuk kalian, selamat membaca.

Jahe

Jahe Adalah

Jahe adalah jenis tanaman rimpang yang sangat populer sebagai dari rempah-rempah dan bahan untuk obat. Rimpangnya berbentuk seperti jemari yang menggembung pada ruas-ruas pada bagian tengah. Rasa dominan jahe adalah pedas yang disebabkan adanya senyawa berupa keton bernama zingeron. Jahe termasuk tanaman suku Zingiberaceae

Namun di Indonesia, biasanya jahe akan ditanam di daerah ketinggian 200 sampai 600 mdpl. Selain itu, media pada tanam juga dapat kamu perhatikan dalam cara menanam jahe, dimana jahe dapat tumbuh serta subur pada tanah yang gembur, mengandung humus yang banyak, dan bertekstur lempung dengan berpasir.


Cara Menanam Jahe

Dalam menanam jahe, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum akhirnya pemanenan. Tahapan tersebut meliputi pembibitan, penyemaian, pengolahan media tanam, pengairan, hingga pemberian pestisida saat tanaman jahe diserang hama penyakit.

1. Pembibitan Jahe

Pembibitan Jahe

Untuk memperoleh jahe yang berkualitas, kamu dapat pastikan kamu harus menggunakan bibit yang memenuhi standar mutu. Bibit jahe dapat dikatakan yang memenuhi kriteria mutu adalah yang mempunyai persentase pertumbuhan yang sangat tinggi dan terbebas dari hama penyakit. berikut adalah cara untuk menentukan bibit jahe yang berkualitas adalah sebagai berkut :

  • Kamu ambil bibit jahe dari areal pertanian.
  • pilihlah bibit jahe yang berusia 9-10 bulan.
  • pilihlah bibit jahe yang sehat, dimana tidak terdapat luka pada kulit rimpang.
Baca Juga  Cara Melakukan Budidaya Sri Rejeki


2. Penyemaian Pada Jahe

Penyemaian Pada Jahe

Setelah memilih bibit jahe, maka kamu dapat lakukan penyemaian untuk menyiapkan tahap penanaman. Dalam melakukan proses penyemaian, kamu dapat memakai teknik peti kayu. Untuk teknik peti kayu, kamu lakukan penjemuran rimpang sementara lalu simpan selama 1 bulan penuh. Terhadap rimpang yang sudah dikeringkan, selanjutnya lakukan pada pematahan dan potong jahe menjadi 3 sampai 5 bagian mata tunas. Selanjutnya kamu potongan bagian rimpang dimasukkan ke dalam karung, lalu masukkan ke dalam larutan fungisida selama 1 menit.

Setelah itu, kamu keringkan kembali dengan potongan-potongan tersebut dan masukkan ke dalam peti kayu. selanjutnya lakukan cara pada menanam jahe dengan cara penyemaian sebagai berikut:

  • letakkan bakal bibit selapis pada dasar peti kayu.
  • Lalu letakkan sekam padi atau abu gosok di atasnya.
  • Lakukan berulang kali hingga sekam padi atau abu gosok berada di sisi atas.
  • Setelah 2 sampai 4 minggu, maka bibit jahe sudah dapat ditanam.


3. Pengolahan Media Tanam Jahe

Pengolahan Media Tanam Jahe

Mengolah pada media tanam  jahe yang tepat adalah bagian dari cara menanam bibit jahe. Lalu pilihlah tanah dengan keasaman tanah yang baik. kamu dapat gunakan kapur untuk menambah ataupun mengurangi kadar tingkat keasaman. Saat mengawali proses pengolahan, kamu dapat lakukan pembajakan lahan dengan memakai cangkul sedalam 30 cm untuk memperoleh tanah yang gembur. manfaat penggemburan ini juga merupakan salah satu cara untuk membuang pada racun, kuman, dan hama dari dalam tanah yang tersisa.

Jika tanah belum juga gembur, maka lakukan penggemburan yang ke-2 selama 2 sampai 3 minggu sebelum penanaman jahe di mulai. Jangan lupa untuk memberikan pupuk kandang pada saat sedang melakukan menggemburkan. Jika pada areal yang digunakan telah memiliki sirkulasi air yang tidak bagus, maka bentuklah sepeti bedengan setinggi 20 sampai 30 cm dengan lebar 80 sampai 100 cm. Bedengan ini juga dapat berfungsi untuk membentuk aliran air sehingga air tidak akan menggenang di areal yang sama.

Baca Juga  Cara Pembudidayaan Karet


4. Penanaman Jahe

Penanaman Jahe

Setelah menyiapkan lahan untuk menanam jahe, maka lakukan pada penanaman jahe dengan cara menanam jahe yang sering dilakukan. kamu dapat menggunkaan pola penanaman monokultur jika kamu menggunakan areal yang rasional supaya produksi jahe dapat tinggi. akan tetapi sayangnya, pada pola penanaman monokultur dapat menghasilkan jahe yang tidak selalu sehat. sebab itu, maka sebaiknya kamu dapat menggunakan pada pola tanam tumpang sari.

Buatlah pada lubang tanam dengan sedalam 3 smapai 7.5 cm di area bedengan, lalu kamu dapat taruh bibit jahe ke dalamnya. Adapun periode pada tanam yang cocok untuk jahe adalah pada saat awal musim penghujan, yakni bulan September sampai Oktober supaya jahe dapat memiliki kadar air yang cukup.


5. Pengairan Jahe

Pengairan Jahe

Setelah mengetahui cara untuk menanam jahe di area bedengan, kamu dapat menentukan pada waktu penyiraman. Sejatinya tanaman pada jahe tidak banyak untuk membutuhkan air. Tetapi, akan lebih baik jika pada proses penanaman dapat dilakukan pada saat awal musim penghujan untuk pertumbuhan jahe. kamu dapat lakukan penyiraman pada setiap hari supaya tanah tidak begitu kering.


6. Penyulaman Pada Jahe

Setelah telah dilakukan penanaman selama 2 sampai 3 minggu, maka lakukan penyulaman terhadap tanaman jahe yang akan mengalami proses masa pertumbuhan yang abnormal atau yang mati. Penyulaman ini harus dilakukan dengan cepat supaya pada tanaman jahe pengganti dapat memiliki interval waktu masa pertumbuhan yang tidak jauh berbeda dari tanaman jahe lainnya. pastikan kamu memilih bibit jahe yang berkualitas sebagai tanaman pengganti.


7. Penyiangan Jahe

Penyiangan juga menjadi bagian sanagat penting dari rangkaian cara menanam jahe. Setelah 2 sampai 4 minggu maka dilakukan tahap penanaman, maka lakukan pada penyiangan terhadap gulma di sekitar tanaman jahe. Lanjutkan penyiangan kedua pada usia 3 smapai 6 minggu. Jika pada tanaman jahe sudah berusia 6 smapai 7 bulan, kamu tidak perlu untuk melakukan penyiangan karena jahe sudah mempunyai rimpang yang berukuran besar.

Baca Juga  Tips Buddaya Tanaman Jahe


8. Pembubunan Jahe

Pembubunan sangat penting dilakukan untuk menimbun pada rimpang jahe yang keluar dari tanah. Saat rimpang muncul pada masa awal penanaman jahe , maka kamu hanya mencangkul pada bagian tanah di sekitar rimpang lalu menutupinya kembali dengan tanah.


9. Pemberian Pupuk Jahe

Pemberian Pupuk Jahe

Bagian dari cara menanam jahe berikutnya adalah pada tahap pemupukan dengan mebggnakan pupuk organik, baik itu pupuk kandang maupun pupuk kompos. Pada awal proses penanaman, kamu taburkan pupuk ke areal tanam sesuai dosis yang yang disarankan. Selanjutnya pada pemupukan dapat dilakukan pada saat tanaman jahe sudah memasuki usia 2- sampai 3 bulan, 4 sampai 6 bulan, hingga 8 samapai 10 bulan.


10. Pemberian Pestisida Pada Jahe

Pada saat tanaman jahe telah terserang oleh hama penyakit, maka segera semprotkan dengan menggunakan pestisida untuk menghindari gagal panen jahe. Adapun pada penyemprotan menggnakan pestisida ini dapat dilakukan sejak penyemaian bibit jahe. Untuk meningkatkan masa pertumbuhan jahe, Lalu kamu dapat campurkan pestisida dengan pupuk organik cair ataupun vitamin secara bersamaan.


11. Panen Jahe

Panen Jahe

Pemanenan pada jahe merupakan pada tahap terakhir dari rangkaian cara menanam jahe. proses untuk panen ini terbagi sesuai jenis tanaman jahe. Jika jahe akan digunakan sebagai bumbu untuk penyedap, maka penanaman cukup dilakukan selama 4 bulan saja. Sementara jika jahe hendak dijual di pasar, maka penanaman bisa sampai 12 bulan.

Biasanya pada tanaman jahe yang sudah siap dipanen, pada daunnya berwarna kuning dan batangnya akan mengering. Selain itu, pada pemanenan saat akan dilakukan sebelum musim penghujan, yakni bulan Juni sampai Agustus. Karena jika pada proses pemanenan dilakukan pada saat musim penghujan, rimpang akan rentan rusak.


Hasil panen jahe

Untuk cara pemanenan, kamu harus membongkar bagian tanah dengan garpu besar sambil mengusahakan rimpang supaya tidak terluka. Lalu kamu dapat bersihkan jahe dengan menggunakan  air dan jemur selama 1 minggu. Saat melakukan penyimpanan, pastikan pada kondisi tempat tidak lembab.


Itulah yang dapat saya sampaikan tentang Cara Menanam Jahe Agar Hasil Melimpah Untuk Pemula [LENGKAP] semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kamu yang ingin mencoba menanam Jahe, Terimakasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :