Cara Perawatan Tanaman Karet

Diposting pada

Anekabudidaya haii haii haii para budidayawan…. Kembali lagi pada postingan artikel kita kali ini yang dimana kali ini kita akan memberikan kalian informasi terbaru dengan bahasan ” Cara Perawatan Tanaman Karet “… Semoga informasi ini bisa menjadi bekal kalian untuk mulai melakukan perawatan tanaman karet.. Selamat membaca dan selamat mencoba ….. 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂

Tanaman pohon karet atau yang sering disebut dengan nama ilmiahnya Hevea brasiliensis merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yag sangat tinggi dan juga merupakan salah satu kekayaan yang ada di negara Indonesia. Tanaman karet juga biasa digunakan untuk bahan baku industri – industri seperti pada pembuatan sepatu, sabuk penggerak mesin, kabel, isolator dan lain srbagainya. Tanaman karet merupakan jenis tanaman yang sangat cocok jika ditanam pada daerah yang memiliki iklim tropis dengan wilayah luasan secara geografis yaitu pada 150 LU sampai dengan 100 LS. Tanamn karet juga dapat tumbuh dengan optimm jika ditanam pada daerah yang memiliki kondisi cuah hujan sekitar 2.000 sampai dengan 2.500 mm/ tahunnya, sedangkan suhu udara optimum yang baik digunakan untuk melakukan budidaya tanaman karet adalah pada kondisi suhu udara sekitar 25 sampai dengan 300 C dengan kondisi penyinaran intensitas cahaya matahari yang cukup yaitu sekitar 5 sampai dengan 7 jam dalam seharinya.

Tanaman karet juga dapat tumbuh dengan optimum jika tanaman tersebut dibudidayakan pada daerah yang berada pada ketinggian sekitar 1 sampai dengan 600 meter di atas permukaan air laut, karena jika tanaman karet dibudidayakan pada daerah yang memiliki ketinggian sekitar lebih dari 600 meter di atas permukaan air laut tanaman tersebut sangat kurang cocok dengan kondisi tersebut, hal ini dikarenakan hembusan angin yang terlalu kencang akan berdampak pada pertumbuhan tanaman karet yang akan tumbuh kurang baik. Tanaman karet juga dapat tumbuh dengan baik pada kondisi lahan tanah yang memililki kondisi yang subur yang banyak mengandung unsur hara, akn tetapi tanaman karet juga masih dapat tumbuh pada keadaan tanah yang kurang subur nampun perlu ditambahkan dengan pupuk serta harus dilakukan juga pengolahan lahan tanah yang benar. Jenis tanah yang baik untuk melakukan budidaya tanaman karet adalah pada jenis tanah yang memiliki sifat fisik seperti solm tanah dengan ukuran sekitar 100 cm yang tidak ebbrbetu, memiliki aerasi dan drainase yang baik serta memiliki tekstur yang remah dan dapat menahan air, selain itu juga membutuhkan kandungan pupuk jenis NPK dalam jumlah yang cukup banyak. Tanaman karet juga akan tumbuh dengna baik jika dibudidayakan pada daerah yang mmiliki kondisi pH tanah yang normal yaitu yang memiliki pH tanah sekitar 4 sampai dengan 8 dengan ditanam lebih baik pada kondisi tanah yang datar, karena di dalam kondisi tanah seperti itu akan memudahkan untuk melakukan pemeliharaan dan proses pengambilan lateks serta lahan tanah juga akan lebih baik apabila lahan tersebut dekat dengan sumber air.

Baca Juga  Tips Melakukan Pembudidayaan Asoka

  1. Proses Pembibitan Tanaman

Hal utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan budidaya tanaman karet adalah pada proses pembibitan tanaman. Perbanyakan pada tanaman karet dapat dilakukan dengan memperoleh bibit tanaman dengan cara okulasi, bibit untuk okulasi tersebut diperoleh dari bibit asal benih sebagai batang bagian bawah. Adapun langkah – langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:

  1. Pilihlah benih yang baik yaitu benih yang berwarna putih kekuningan sampai dengan berwarna kuning kehijauan.
  2. Lakukan pengecambahan pada tempat yang lembab, seperti halnya degan karung goni yang basah lalu ditaruh dibawah pohon sebagai naungan.
  3. Posisikan perut karet tesebut pada bawah atau juga dapat mengarah ke bagian tanah supaya akar tanaman dapat tumbuh dengan lurus.
  4. Jika benih tersebut telah berkecambah, pindahkan pada tempat persemaian dengan cara perlahan. Benih tersebut dapat dipindahkan dengan menggunakanbantuan bambu kecil.
  5. Lahan persemaian harus pada tempat dengan kondisi yang datar, persemaian dapat dilakukan dengan menggunakan polybag. Media persemaia yang digunakan adalah tanah yang mengandung unsur organik serta tanah tersebut hahrus dalam kondisi subur.
  6. Lakukanlah teknik okulasi, yang dimana teknik okulasi yang ada pada tanaman karet dibagi menadi 2, yaitu: okulasi coklat dan okulasi hijau.
  7. Pada teknik okulasi coklat menggunakan batang bawah yang berumur sekitar 9 sampai dengan 18 bulan, sedangkan pada okulasi hijau pada batang bawahnnya berumur sekitar 5 sampai dengan 8 bulan setelah pembibitan.
  8. Teknik okulasi coklat dapat menggunakan kebun entres yang berwarna hijau kecoklatan memiliki batang yang lurus serta bermata tunas dalam kondisi tidur, sedangkan okulasi hijau harus menggunakan kayu entres yang berumur sekitar 1 sampai denga 3 bulan setelah pemangkasan.
Baca Juga  Tips Merawat Pohon Karet

  1. Proses Persiapan Lahan

Setelah melakukan tahapan proses pembibitan tanaman dalam budidaya tanaman karet, langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada tahapan proses persiapan lahan tanam. Adapun langkah – langkah yang dapat dilakukan dalam persiapan lahan tanam adalah sebagai berikut;

  1. Lahan yang memiliki ukuran yang luas pembabatan dapat dialkukan secara mekanis, sedangkan pada kondisi lahan yang memiliki ukuran yang tidak terlalu luas dapat dikerjakan secara manual dngan menggunakan sabit.
  2. Sisakanlah potongan kayu – kayu yang kecil dan sebarlah secara merata agar kayu tersebut dapat melapuk yang akan menjadi tambahan bahan organik.
  3. Buatlah jalur yang bertujuan untuk memudahkan pengangkutan hasil lateks ke tempat pengolahan tersebut.
  4. Gunakanlah herbisida untuk dapat membersihkan tanaman pengganggu dengan dosis sesuai aturan.

  1. Proses Penanaman Tanaman

Setelah melakukan tahapan proses persiapan lahan tanaman dalam budidaya tanaman karet, langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada tahapan proses penanaman tanaman. Adapun langkah – langkah yang dapat dilakukan dalam proses penanaman tanaman adalah sebagai berikut;

  1. Buatlah lubang tanam dengan ukuran jarak lubang tanam sekitar 3 x 7 meter dengan ditandai menggunakan ajir.
  2. Buatlah lubang tanam dengan ukuran lubang tanam sekitar 60 cm x 60 cm x 60 cm untuk bibit hasil okulasi tersebut.
  3. Buatlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 80 cm x 80 cm x 80 cm untuk bibit okulsi stum yang tinggi yang berumur sekitar 2 sampai dengan 3 tahun.

  1. Proses Perawatan tanaman

Setelah melakukan tahapan proses penanaman tanaman dalam budidaya tanaman karet, langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada tahapan proses perawatan tanaman. Proses perawatan pada tanaman karet dapat dilakukan dengan cara: penyulaman, penyiangan, pemupukan, penyeleksian, pemeliharaan legum serta dengan melakukan peremajaan.

Baca Juga  Cara Budidaya Tanaman Karet

Demikianlah informasi yang telah disampaikan pada postingan artikel kali ini yang membahas tentang ” Cara Perawatan Tanaman Karet  “… Semoga informasi yang sudah disampaikan tersebut dapat bermanfaat untuk para pelaku budidaya atau yang baru akan mencobanya.. So,, tetap stay di web anekabudidaya.com yaaaa..,,,, karena masih banyak informasi – informasi yang tidak kalah menarik lainnya yang akan kami berikan kepada para budidayawan… 🙂 🙂 🙂 🙂

Berikut Artikel Terkait Lainnya