Anekabudidaya Jamur tiram atau yang disebut dengan istilah ilmiahnya Pleurotus ostreatus merupakan kelompok jamur yang sudah sangat dikenal dengan baik karena bentuk dan ukuran tubuh buahnya. Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang dapat dikonsumsi masyarakat dan memiliki ciri khas pada cita rasanya. Jamur tiram sendiri merupakan jamur kayu yang banyak dijumpai tumbuh di sekitaran kayu yang sudah mulai lapuk. Jamur tiram sendiri memiliki syarat hidup yang dapat tergantung dari sumber nutrien, kelembapan, suhu, cahaya, udara, air serta keasaman. Jamur tiram juga memiliki berbagai macam manfaat dan khasiat yang ada di dalam bidang kesehatan antara lain, yaitu: jamur tiram dapat dimanfaatkan sebagai pencegah penyakit diabetes mellitus, jamur tiram dapat mencegah penyakit tumor, mencegah penyakit kanker, dan dapat mencegah penyakit kolesterol darah.
Berikut hal yang harus diperhatikan dalam budidaya jamur tiram, sebagai berikut:
- Persiapan Kumbung
Kumbung sendiri merupakan suatu bangunan yang digunakan sebagai tempat menyimpan bag log untuk media tumbuh jamur tiram. Kumbung sendiri terbuat dari bilik bambu atau tembok yang permanen. Kumbung tersusun atas rak – rak tempat bag log jamur tiram. Kumbung memiliki ukuran yang bervariasi tergantung dari luas lahan yang akan digunakan. Rak yang ada di dalam kumbung harus dipastikan sirkulasi udaranya tetap terjaga. Jarak yang ada antara rak sekitar 76 cm sedangkan jarak di dalam rak 61 cm yaitu 4 sampai dengan 5 bag log, rak memiliki lebar 51 cm, tinggi maksimal 3 m dengan panjang yang disesuaikan kondisi ruangan.
- Persiapan Media Tumbuh
Media tumbuh yang digunakan pada budidaya jamur tiram adalah menggunakan bag log. Bag log merupakan media untuk pertumbuh jamur yang biasanya dibungkus plastik berbentuk silinder dan salah satu ujungnya diberi lubang. Adapun proses pembuatan bag log sebagai berikut:
- Campurkan bahan Ampas tebu dan serbuk gergaji 10,5 kg, Tepung jagung 0,6 kg, Dedak halus 21 kg, Pupuk TSP 1 kg, Kapur 3 kg dan air serta campurkan juga Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan sebanyak 30 ml yang sebelumnya sudah dilarutkan dengan 1 liter air
- Masukan ke dalam plastik bening (bag log) dan sisakan ujungnya.
- Berat bag loh 1,3 kg.
- Sisa ujung plastik dilipat keluar, lalu diikat pada bagian mulut plastik menggunakan karet tahan panas.
- Tutup ujung bag log menggunakan kapas dan tutup kembali menggunakan kertas lalu ikat dengan karet.
- Kukus selama 12 jam dengan suhu 80 sampai dengan 1200
- Angkatlah bag log dan diamkan jamur selama 8 jam dalam ruangan tertutup.
- Penyusunan Bag Log
Penyusunan bag log dapat dilakukan secara vertical maupun horizontal. Akan lebih aman dari siraman air jika bag log disusun secara horizontal, jadi jika dilakukannya penyiraman berlebih maka air tidak akan masuk dalam bag log dan memudahkan pada proses pemanenan.
- Proses Penanaman Bibit
Penanam bibit pada jamur tiram harus dilakukan dengan teliti, berikut ini cara penanaman bibit jamur tiram, yaitu:
- Menyiapkan bag log yang sudah ada bibit kemudian tutup kembali bag log.
- Setiap satu bag log diberikan 3 sendok makan bibit.
- Bukalah kertas penutu, kapas penutup log dan karet pada log.
- Semprot ruiangan dengan alkohol 94% dengan menggunakan sarung tangan.
- Letakkan bag log pada rak lalu diamkan sampai bag log seluruhnya tumbuh.
- Jika sudah ditumbuhi jamu tutp dengan kapas dan cicin bagian atas log dibuka.
- Jika jamur sudah tumbuh dengan mekar dan lebar itu menandai bahwa jamur sudah siap untuk di panen.
- Panen
Panen jamur tiram dilakukan dengan apabila permukaan bag log telah tertutup sempurna dengan miselium, kira – kira 2 minggu setelah pembukaan bag log, jamur sudah mulai tumbuh dan sudah dapat dipanen. Bag log dapat dipanen sebanyak 6 sampai dengan 8 kali apabila terawat baik. Bag log yang memiliki ukuran berat sekitar 1 kg dapat menghasilkan jamur tiram sekitar 0,6 sampai dengan 0,8 kg.