Tips Budidaya Tanaman Kemiri

Diposting pada

Anekabudidaya hii hii hii hii para budidayawan…. Kembali lagi pada postingan artikel kita kali ini yang dimana kali ini kita akan memberikan kalian informasi terbaru dengan bahasan ” Tips Budidaya Tanaman Kemiri “… Semoga informasi ini bisa menjadi bekal kalian untuk mulai melakukan budidaya pada tanaman kemiri… Selamat membaca dan selamat mencoba ….. 🙂 🙂 🙂 🙂

Tanaman kemiri atau yang sering disebut dengan nama ilmiahnya Aleurites moluccana merupakan jenis tumbuhan rempah – rempah yang berasal dari daerah Pulau Maluku dan juga tanaman kemiri dapat tumbuh di berbagai wilayah yang memiliki iklim tropis. Tanaman kemiri memiliki habitat yang umumnya biasa tumbuh dengan baik pada daerah atau wilayah yang cukup kering yang berada pada wilayah atau daerah di kawasan Asia Tenggara. Walaupun demikian, tanaman kemiri juga dapat tumbuh pada daerah yang berada pada lingkungan yang lembab dengan beberapa karakter, sperti: daerah tersebut harus memiliki kondisi tanah yang berpasir dengan menggunakan sistem drainase yang berada di dekat aliran pantai serta daerah harus memiliki struktur tanah yang berkapur serta dapat hidup pada kawasan hutan tanaman jati atau campuran hutan yang berada pada daerah yeng memiliki ukuran ketinggian daerah tersebut mencapai 1300 meter di atas permukaan laut. Tanaman kemiri juga memiliki berbagai macam manfaat yang dapat dimanfaatkan dari seluruh bagian tanaman kemiri tersebut, seperti: Bagian biji pada tanaman kemiri dapat dijadikan sebagai bahan rempah – rempah untuk masakan. Bagian kulit, daun dan biji tanaman kemiri juga dapat dijadikan sebagai obat kesehatan, pada bagian kulitnya dapat digunakan untuk mengobati diare, asma, tumor, sakit kepala dan lain – lain. Pada daun tanaman kemiri memiliki kandungan antioksidan di dalamnya sehingga dapat dimanfaatkan untuk antiinflamsi untuk mengobati demam, peradangan serta mengatasi kencing nanah. Pada bagian biji tanaman kemiri digunakan untuk mengobati sakit sembelit sedangkan pada minyak kemiri dapat dimanfaatkan untuk dapat menjaga kesehatan serta menjaga keindahan rambut. Tanaman kemiri juga mengandung asam olestearat yang ada di dalam minyak kemiri yang dapat digunakan sebagai pengawet pada kayu.

Baca Juga  Cara Menanam Tanaman Turi

Tanaman kemiri memiliki ciri – ciri morfologi yang dimana tanaman kemiri jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan ukuran ketinggian tanaman dapat mencapai sekitar 30 sampai dengan 40 meter dengan ukuran diameter pohon 90 cm dan gemang sekitar 2 meter. Tanaman kemiri memiliki bentuk batang yang tebal yang memiliki warna kulit berwarna abu – abu dan kecoklatan serta memiliki tekstur batang tanaman yag halus dengan garis vertikal. Tanaman kemiri juga memiliki bentuk percabangan yang tumbuh tidak teratur yang membentang lebar yang memiliki tunas yang tertutup oleh bulu – bulu halus. Pada bagian daun tanaman kemiri memiliki ukuran panjang daun sekitar 30 cm dengan lekukan pada setiap daunnya sekitar 3 sampai dengan 7 lekukan, dau tanaman kemiri memiliki sistem perdaunan tunggal dengan tumbuh menyilang yang berwarna putih dan dapat berubah warna menjadi berwarna hijau ketika tanaman kemiri sudah melai menua. Bunga pada tanaman kemiri merupakan golongan monoceious yaitu bunga jantan dan bunga betina dapat tumbuh dalam 1 pohin yang sama, bunga tanaman kemiri memiliki warna yang cukup variasi mulai dari puti kehijauan sampai dengan berwarna krem. Sedangkan pada bagian buah tanaman kemiri memiliki bentuk bulat telur sedikit kepeng yang memiliki ukuran 6 cm x 7 cm yang berwarna hijau zaitun dengan ditutupi rambut beledu.


Berikut ini adalah hal – hal yang harus diperhatikan dalam menanam tanaman kemiri, yaitu:

  1. Proses Persiapan Benih Tanaman

Hal utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan budidaya tanaman kemiri adalah dengan melakukan proses persiapan benih tanaman. Bibit tanaman kemiri dapat didapatkan dengan cara memperolehnya dari buah kemiri yang sudah matang dan jatuh. Adapun hal – hal yang dapat dilakukan adalah:

  1. Rendamlah biji tersebut dengan air dingin dengan kurun waktu 15 hari sebelum semai.
  2. Setelah bibit berusia 45 hari lakukanlah persemaian dengan menyeleksi bibit semai.
  3. Persiapkan media tanam dengan campuran tanah dan pasir dengan perbandingan sekitar 1 : 1.
  4. Lakukan persemaian biji dengan ukuran kedalaman sekitar 3 sampai dengan 10 cm.
  5. Lakukan pembibitan baru setelah berumur 6 sampai dengan 1 tahun.
Baca Juga  Tips Menanam Tanaman Kemiri

  1. Proses Persiapan Lahan Tanam

Setelah melakukan tahapan proses persiapan benih tanam pada budidaya tanaman kemiri, tahapan selanjutnnya yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman kemiri adalah pada pross persiapan lahan tanam. Adapun langkah – langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Terlebih dahulu lakukanlah penggemburan tanah dengan menggunakan cangkul.
  2. Berilah jarak antar tanaman kemiri dengan jarak tanam sekitar 9 x 9 meter atau dapat diuat dengan jarak 10 x 10 meter.
  3. Buatlah ajir dengan posisi lurus muka, belakang serta kesamping kanan dan kiri.
  4. Buatlah lubang pada ajir dengan ukuran lubang sekitar 60 x 60 x 60 cm, lalu campurkan tanah galian dengan menggunakan pupuk kandang dengan komposisi perbandingan 1 : 1.

  1. Proses Penanaman Tanaman

Setelah melakukan tahapan proses persiapan lahan tanam pada budidaya tanaman kemiri, tahapan selanjutnnya yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman kemiri adalah pada proses penanaman tanaman kemiri. Proses penanaman kemiri baik dilakukan pada saat awal musim hujan ataupun pada akhir musim kemarau. Pada saat seminggu sebelum proses penanaman lubang tanam diberi pupuk dengan dosis 3 sampai dengan 5 kg pupuk matanng.


  1. Proses Perawatan Tanaman Kemiri

Setelah melakukan tahapan proses penanaman tanaman pada budidaya tanaman kemiri, tahapan selanjutnnya yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman kemiri adalah pada proses perawatan tanaman kemiri. Proses perawatan tanaman pada budidaya tanaman kemiri dapat dilakukan dnegna cara: penyiangan, penyiraman, pemupukan serta pemangkasan. Penyiangan dapat dilakukan ketika tanaman berumur 1 sampai dengan 3 tahun dengan mealakukan penyiangan secara rutin sebulan sekali. Penyiraman dapat dilakukan setiap hari secara rutin pada umur tanaman sekitar 1 sampai dengan 3 tahun. Pemupukan dapat dilakukan dengan memberikan pupuk kandang dengan cara memasukkan pupuk ke dalam lubang sekitar 40 cm pada sekitar pohon tanam. Sedangkan proses pemangkasan dapat dilakukan pada cabang tanaman kemiri yang sudah mulai tua, mati atau jaraknya sudah terlalu dekat dengan tanaman lainnya.

Baca Juga  Tips Menanam Kencur

  1. Proses Panen Tanaman

Setelah melakukan tahapan proses perawatan tanaman pada budidaya tanaman kemiri, tahapan selanjutnnya yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman kemiri adalah pada tahapan akhir yaitu proses panen tanaman. Proses pemanenan pada budidaya tanaman kemiri dapat dilakukan ketika tanaman berumur sekitar 6 sampai dengan 7 tahun setelah masa tanam tanaman. Proses pemanenan dilakukan dengan cara memetik atau dengan memotong buah rangkai dengan menggunakan bambu.

Demikianlah informasi yang telah disampaikan pada postingan artikel kali ini yang membahas tentang ” Tips Budidaya Tanaman Kemiri  “… Semoga informasi yang sudah disampaikan tersebut dapat bermanfaat untuk para pelaku budidaya atau yang baru akan mencobanya.. So,, tetap stay di web anekabudidaya.com yaaaa..,,,, karena masih banyak informasi – informasi yang tidak kalah menarik lainnya yang akan kami berikan kepada para budidayawan… 🙂 🙂 🙂 🙂

Berikut Artikel Terkait Lainnya