Tips Budidaya Tanaman Pare

Diposting pada

Anekabudidaya haii haii haii para budidayawan…. Kembali lagi pada postingan artikel kita kali ini yang dimana kali ini kita akan memberikan kalian informasi terbaru dengan bahasan ” Tips Budidaya Tanaman Pare “… Semoga informasi ini bisa menjadi bekal kalian untuk mulai melakukan pembudidayaan tanaman pare.. Selamat membaca dan selamat mencoba ….. 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂

Tanaman pare atau yang sering disebut dengan nama latinnya Momodica charantia merupakan jenis tanaman setahun yang memiliki sifat tanaman yang merambat. Tanaman pare merambat menggunakan bantuan alat pemegang yang memiliki bentuk plin. Tanaman pare memiliki batang yang kecil dan panjang dan memiliki bentuk daun yang menjari. Buah pada tanaman pare yang telah tua berwarna kuning dan bijinya yang berwarna merah. Tanaman pare memiliki banyak kandungan vitamin yang ada di dalamnya, yaitu: vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Tanaman pare memiliki berbagai manfaat yang terkandung di dalamnya untuk dapat dijadikan obat penyakit demam terutama untuk malaria sedangkan daunnya dapat dimanfaatkan untuk obat membersihkan darah.


  1. Persiapan Lahan

Tanaman pare biasa dibudidayakan di atas bedengan – bedengan yang memiliki ukuran lebar 2 sampai dengan 2,5 m dan memiliki panjang yang dapat disesuaikan dengan lahan yang akan digunakan untuk budidaya, tinggi bedengan yang diperlukan dalam budidaya tanaman pare adalah 21 cm untuk musim kemarau sedangkan 31 cm diperlukan pada musim hujan. Jarak tanam pada tanaman pare adalah 110 x 110 cm, 76 x 76 cm, atau 46 x 60 cm dalam barisan dan 121 x150 cm antar baris. Di dalam 1 bedengan terdapat 2 baris tanaman pare.

Baca Juga  Tips Merawat Bunga Kertas

  1. Proses Penanaman

Dalam budidaya pada tanaman pare proses penanaman tanaman pare dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pembudidaya dapat menanam langsung tanaman pare tau bahkan pembudidaya dapat melakukannya dengan cara semai terlebih dahulu. Akan tetapi, pada tanaman pare yang sudah mati atau tidak tumbuh lagi haruslah segera disulam.


  1. Proses Pemeliharaan

Pemeliharan yang dilakukan dalam budidaya tanaman pare adalah dengan melakuka penyiangan, pemupukan, pengairan, pruning (pemangkasan) dan pengendalian hama penyakit. Pada saat tanaman pare berumur sekitar 3 minggu sudah mulailah tanaman pare diberikan rambatan, rambata yang diberikan berupa ajir atau bahkan teralis yang memiliki ukuran tinggi 1,5 sampai dengan 2,5 m. Pada proses penyiangan akan mulai dilakukan dengan melihat pertumbuhan gulma pada tanaman pare. Hama dan penyakit yang banyak menghinggapi pada tanaman pare adalah lalat buah, Epilachna sp., utu daun, trips, tungau dan siput. Pupuk yang digunakan pada tanaman pare yaitu pupuk kandang yang diberikan secara merata pada lubang tanaman 3 minggu sebelum tanaman ditanam.


  1. Proses Panen

Panen yang dilakukan dalam budidaya tanaman pare yaitu pada saat buah belum terlalu tua, bintil dan keriputnya masih  rapat. Panen tanaman pare yang baik dapat menggunakan pisau yang tajam. Pemanenan yang dilakukan untuk benih dapat dilakukan pada buah yang sudah matang yang berwarna kuning dan pembungkus bijinya berwarna merah. Panen pada tanaman pare yang baik dilakukan ketika tanaman pare berumur sekitar 54 hari setelah masa tanam tanaman.

Demikianlah informasi yang telah disampaikan pada postingan artikel kali ini yang membahas tentang ” Tips Budidaya Tanaman Pare  “… Semoga informasi yang sudah disampaikan tersebut dapat bermanfaat untuk para pelaku budidaya atau yang baru akan mencobanya.. So,, tetap stay di web anekabudidaya.com yaaaa..,,,, karena masih banyak informasi – informasi yang tidak kalah menarik lainnya yang akan kami berikan kepada para budidayawan… 🙂 🙂 🙂 🙂

Baca Juga  Cara Budidaya Bunga Bougenville atau Bunga Kertas

Berikut Artikel Terkait Lainnya