Cara Budidaya Kepiting

Diposting pada

Anekabudidaya Kepiting merupakan jenis hewan yang masuk ke dalam famili Crustachea yang memiliki kaki sepuluh. Tubuh pada hewan kepiting dilindungi oleh cangkang yang memiliki tekstur yang keras serta tersusun dari klitin. Kepiting memiliki habitat di seluruh samudera yang ada di dunia. Kepiting memiliki ukuran yang bermacam – macam, mulai dari jenis ketam kacang dengan lebar sekitar beberapa millimeter saja, sampai pada kepiting jenis laba – laba Jepang yang memiliki kaki mencapai 5 m. Kepiting juga sudah sering banyak dijadikan potensial bisnis pada bisnis bidang kuliner.

                                   Budidaya Kepiting

 

Berikut hal – hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya kepiting, yaitu:

  1. Penentuan Lokasi

Penentuan lokasi mmenjadi hal yang sangat penting dalam melakukan budidaya kepiting. Media budidaya kepiting haruslah memiliki kedalaman 0,7 sampai dengan 1,0 meter dengan salinitas air antara 16 sampai dengan 30 ppt. Pada tanah tambak yang memiliki struktur tanah yang berlumpur dengan tekstur tanah liat berpasir atau yang bertekstur lempung berliat serta memiliki perbedaan pada pasang surut antara 1,6 sampai dengan 2 meter. Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan pembudidaya dalam menentukan lokasai budidaya, yaitu : menggunakan air yang bebas dari pencemaran, cukup pakan dan terjamin, sarana dan prasarana yang baik serta penguasaan teknis budidaya kepiting itu sendiri.

                                     Lokasi Budidaya

 

  1. Design Tambak

Design tambak yang dibutuhkan untuk membudidayakan kepiting perlulah bisa memperhatikan konstruksi pematang dan pintu air secermat mungkin, agar kepiting tidak memanjat keluar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan,memasang pagar kere bambu atau dari waring untuk mnegurangi kemungkinan lolosnya kepiting. Pemasangan pagar kere bambu atau waring pematang dengan ukuran lebar 2 sampai dengan 4 meter dilakukan diatas pematang bagian pinggir dengan ukuran ketinggian mencapai sekitar 60 cm.

Baca Juga  Cara Merawat Kura-Kura

 

  1. Penebaran

Penebaran yang dilakukan pada budidaya polikultur dengan ikan bandeng, untuk ukuran benih pada kepiting yang memiliki bobot 25 sampai dengan 50 gram dapat dilakukan penebaran dengan kepadatan mencapai 1100 hingga 2000 ekor/Ha dan pada ikan bandeng untuk gelondongan yang yang memiliki bobot ukuran 3 sampai dengan 5 gram dilakukan penebaran dengan kepadatan 2100 hingga 3000 ekor/Ha. Sedangkan pada budidaya dengan sistem monokultur benih kepiting dengan ukuran seperti tersebut diatas ditebar dengan kepadatan 5100 sampai dengan 15000 ekor/Ha.

                          Penebaran Benih Kepiting

 

  1. Pakan

Pakan yang dapat digunakan dalam membudidayakan kepiting, seperti : ikan rucah, kulit sapi, usus ayam, kulit kambing, keong sawah, bekicot, dll. Pakan yang diberikan pada usaha budidaya untuk pembesaran kepiting hanya bersifat suplemen dengan dosis sekitar 6%. Untuk usaha kepiting yang bertelur dan penggemukan, pakan yang diberikan harus lebih diperhatikan dengan dosis yang diberikan 6 sampai dengan 15% dari jumlah kepiting yang dipelihara. Kepiting yang muda biasanya memiliki keinginan makan lebih besar, karena pada dibutuhkan sejumlah makanan yang cukup banyak untuk pertumbuhan dan proses pergantian kulit. Ketika kepiting sedang bertelur keinginan makan kepiting jadi mulai berkurang dan puncaknya setelah telur keluar kepiting akan berpuasa.

 

  1. Pasca Panen

Cara memanen kepiting ialah pada kepiting yang baru dipanen setelah dilakukan penangkapan harus segera diikat sebelum dimasukkan ke dalam wadah keranjang. Cara melakukan pengikatan pada kepiting yang baru ditangkap dapat dilakukan dengan cara: ikatlah kedua capit dan seluruh kaki kepiting, ikatlah capit dengan menggunakan satu tali, ikat capit dengan menggunakan tali yang terpisah dan tali pengikat dapat menggunakan tali rafia. Kepiting yang telah disusun di dalam keranjang perlu mendapat perhatian dengan tetap menjaga suhu udara dan kelembaban. Suhu udara yang ada tidak boleh lebih tinggi dari 25°C dan kelembaban yang baik adalah 94%. Cara yang dapat dilakukan suhu dan kelembabab tetap terjaga selama proses pengangkutan ialah: masukan kepiting ke dalam air payau dengan salinitas 16 hingga 25% dengan rentan waktu ± 5 menit sambil digoyang-  goyangkan. Setalah kepiting disusun kembali di dalam wadah lalu tutuplah wadah kembali dengan karung goni yang basah.

Baca Juga  Cara Ternak Bebek
                                       Panen Kepiting