Cara Budidaya Kentang

Diposting pada

Anekabudidaya haii haii haii para budidayawan…. Kembali lagi pada postingan artikel kita kali ini yang dimana kali ini kita akan memberikan kalian informasi terbaru dengan bahasan ” Cara Budidaya Kentang “… Semoga informasi ini bisa menjadi bekal kalian untuk mulai melakukan penanaman tanaman kentang.. Selamat membaca dan selamat mencoba ….. 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂

Tanaman Kentang atau yang dikenal dengan nama ilmiahnya Solanum tuberosum L merupakan jenis tanaman sayuran perdu semusim yang memiliki bentuk umbi. Pada tanaman kentang dapat berkembang biak melalui umbinya. Tanaman kentang sendiri dapat tumbuh dengan subur pada daerah yang berada pada dataran tinggi yang memiliki iklim dingin. Sedangkan untuk daerah yang berada pada dataran rendah, tanaman kentang sulit membentuk umbi.


  1. Proses Pengolahan Lahan Tanam

Pengolahan lahan merupakan salah satu hal yang utama yang perlu mendapatkan perhatian dalam melakukan budidaya tanaman kentang. Lahan yang memiliki struktur tanah yang gembur atau padat sangatlah diperlukan unntuk melakukan budidaya tanaman kentang. Tanah yang padat dilakukan dengan melakukan pembajakan atau pencangkulan dengan kedalaman sekitar 31 cm. Setelah itu, tanah dapat dibiarkan selama 2 sampai dengan 3 hari dan digaru dengan ukuran kedalaman sekitar 6 cm, serta biarkanlah selama 1 minggu. Jika tanah dalam keadaan gembur, lahan cukup digaru dan dibiarkan selama 1 minggu.


  1. Proses Pemupukan Tanaman

Pemupukan dilakukan pada lubang garitan yang telah dibuat. Pupuk yang diberikan pada tanaman kentang yaitu berupa pupuk kandag yaitu sekitar 21 sampai dengan 50 ton/hektar namun hal tersebut tergantung pada kesuburan tanah. Tanaman kentang juga dapat diberi pupuk tambahkan NPK dengan ukuran 350 kg/hektar dengan cara ditebar pada garitan.

Baca Juga  Cara Pembudidayaan Karet

  1. Proses Penanaman Bibit Tanaman

Sebelum melakukan proses penanaman pada budidaya tanaman kentang bibit harus disimpan terlebih dahulu selama lebih kurang 3 bulan hal tersebut dilakukan untuk mengetahui  umbi tersebut sudah dapat bertunas atau belum. Pada tunas yang memiliki panjang lebih dari 2 cm haruslah dibuang, karena tunas yang terlalu panjang tidak baik untuk ditumbuhkan. Umbi yang memiliki berat yang baik berkisar 31 sampai dengan 50 gr/buah. Kemudian, umbi diletakan ke dalam garitan yang telah disebar pupuk. Jarak tanam dalam garitan tersebut antara 21 sampai dengan 30 cm. Setelah itu lakukanlah penimbunan dengan kondisi membentuk guludan yang memiliki tinggi sekitar 11 sampai dengan 15 cm. Bagian kiri dan kanan guludan dibiarkan untuk membentuk parit untuk drainase.


  1. Proses Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan pada tanaman kentang dilakukan dengan penyiraman, pengguludan, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman pada tanaman kentang pada daerah yang lembab relatif tidak memerlukan penyiraman. Akan tetapi, apabila kondisi tanah terlihat kering lakukan penyiraman. Penyiangan gulma dilakukan setelah 1 bulan penanaman dan penyiangan berikutnya dilakukan setelah tanaman berumur 2 bulan. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menyemprotkan fungisida atau insektisida dimulai saat tanaman kentang berumur 11 hari, penyemprotan dilakukan 2 kali seminggu.


  1. Proses Panen Tanaman

Pemanenan yang dilakukan pada budidaya tanaman kentang bergantung pada jenis varietas, tinggi lahan dan musim. Biasanya, siklus yang ada pada budidaya kentang sampai umbi siap dilakukan pemanenan adalah sekitar 81 sampai dengan 120 hari.  Kesiapan panen dapat dilakukan dengan mengecek dengan cara umbi kentang digali secara acak, sampel yang diambil harus dilakukan secara merata sehingga mewakili lokasi tanam atau dapat dilakukan dengan cara  memperhatikan bentuk dan warna daun. Tanaman kentang yang siap panen memiliki warna hijau daunnya mulai pudar dan terlihat kering. Pemanenan dapat dilakukan dengan menggunakan garpu.

Baca Juga  Cara Perawatan Tanaman Katuk

Demikianlah informasi yang telah disampaikan pada postingan artikel kali ini yang membahas tentang ” Cara Budidaya Kentang “… Semoga informasi yang sudah disampaikan tersebut dapat bermanfaat untuk para pelaku budidaya atau yang baru akan mencobanya.. So,, tetap stay di web anekabudidaya.com yaaaa..,,,, karena masih banyak informasi – informasi yang tidak kalah menarik lainnya yang akan kami berikan kepada para budidayawan… 🙂 🙂 🙂 🙂

Berikut Artikel Terkait Lainnya