Budidaya Ikan Patin

Diposting pada

Anekabudidaya haii haii haii para budidayawan…. Kembali lagi pada postingan artikel kita kali ini yang dimana kali ini kita akan memberikan kalian informasi terbaru dengan bahasan ” Cara Budidaya Ikan Patin “… Semoga informasi ini bisa menjadi bekal kalian untuk mulai melakukan budidaya ikan patin… Selamat membaca dan selamat mencoba ….. 🙂 🙂 🙂 🙂

Benih Ikan Patin

Ikan patin atau dikenal dengan nama ilmiah Pangasius hypopthalmus dan masyrakat Indonesia sebagian besar menyebutnya dengan nama ikan jambal. Ikan patin sendiri termasuk ikan yang memiliki nilai komoditi yang tinggi pada dunia perikanan. Ikan patin memiliki cita raasa daging yang gurih yang memiliki sedikit duri. Ikan patin sendiri memiliki kandungan lemak yang cukup rendah dibandingkan ikan lain, hal ini dapat dilihat dari asam lemak esensial DHA yang terkandung di dalamnya yang memiliki nilai sebesar 4,74 % dan EPA yaitu sebesar 0,32. Sedanngkan, pada kadar lemak total yang ada di dalam daging ikan patin berkisar antara 2,56 % hingga 3,43 %, asam lemak tak jenuh berada di atas 51 %. Ikan ini juga terkandung asam oleat sebesar 8,42 %. Ikan patin atau dikenal dengan nama ilmiah Pangasius hypopthalmus dan masyrakat Indonesia sebagian besar menyebutnya dengan nama ikan jambal. Ikan patin sendiri termasuk ikan yang memiliki nilai komoditi yang tinggi pada dunia perikanan. Ikan patin memiliki cita raasa daging yang gurih yang memiliki sedikit duri. Ikan patin sendiri memiliki kandungan lemak yang cukup rendah dibandingkan ikan lain, hal ini dapat dilihat dari asam lemak esensial DHA yang terkandung di dalamnya yang memiliki nilai sebesar 4,74 % dan EPA yaitu sebesar 0,32. Sedanngkan, pada kadar lemak total yang ada di dalam daging ikan patin berkisar antara 2,56 % hingga 3,43 %, asam lemak tak jenuh berada di atas 51 %. Ikan ini juga terkandung asam oleat sebesar 8,42 %. Ikan patin atau dikenal dengan nama ilmiah Pangasius hypopthalmus dan masyrakat Indonesia sebagian besar menyebutnya dengan nama ikan jambal. Ikan patin sendiri termasuk ikan yang memiliki nilai komoditi yang tinggi pada dunia perikanan. Ikan patin memiliki cita raasa daging yang gurih yang memiliki sedikit duri. Ikan patin sendiri memiliki kandungan lemak yang cukup rendah dibandingkan ikan lain, hal ini dapat dilihat dari asam lemak esensial DHA yang terkandung di dalamnya yang memiliki nilai sebesar 4,74 % dan EPA yaitu sebesar 0,32. Sedanngkan, pada kadar lemak total yang ada di dalam daging ikan patin berkisar antara 2,56 % hingga 3,43 %, asam lemak tak jenuh berada di atas 51 %. Ikan ini juga terkandung asam oleat sebesar 8,42 %.

  1. Pemilihan Benih
Baca Juga  Cara Budidaya Ikan Patin

Dalam melakukan budidaya pada ikan patin pemilihan benih yang baik sangatlah menentukan kualitas hasil panen ikan patin. Oleh sebab itulah pembudidaya dapat memperoleh benih dengan cara pemijahan sendiri dan dapat juga diperoleh dengan membeli benih di Balai Benih Ikan (BBI). Akan tetapi untuk membeli benih yang berkualitas hal yang perlu diperhatikan ialah: belilah benih yang memiliki lokasi yag dekat agar benih tidak cepat mati, belilah benih ikan ketika kolam sudah akan diisi, belilah benih yang memiliki ukuran besar agar cepat terjadinya panen, pilih benih ikan yang cerah dan seragam, bibit ikan tidak boleh cacat dan luka ataupun terserang hama penyakit dan benih harus diangkut dengan kantong plastik secara perlahan dan tetatp memperhatikan kadar oksigen yang ada di dalamnya.

  1. Pembuatan Media Kolam Terpal

Budidaya pada ikan patin yang banyak digunakan ialah media kolam terpal hal ini bertujuan untuk budidaya ikan patin yang lebih mudah dan efisien. Tahapan pembuatan media kolam terpal aialah sebagai berikut:

  1. Terpal plastik yang akan dipilih haruslah memiliki kualitas no. 1 dengan ukuran ketebalan A6 yang memiliki tingkat kethanan selama 5 tahun.
  2. Panjang terpal plastik 8 sampai dengan 12 meter dan ukuran lebar sekitar 6 – 8 meter.
  3. Pertama – tama lahan harus diratakan terlebih dahulu untuk alas kolam terpal dengan cara dicangkul.
  4. Buatlah saluran air yang berada dibagian tengah kolam.
  5. Daerah yang akan dibuat kolam terpal haruslah dilakukan penebaran pasir yang memiliki ketinggian 11 cm.
  6. Buatlah penyangga agar terpal berdiri kokoh kemudian pasanglah terpal pada penyangga dengan bentuk persegi panjang.
  1. Penebaran Benih Ikan

Hal yang dilakukan selanjutnya adalaha tahap penebaran benih. Hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memberikan ikan patin terathment aklimatisasi dan, seperti dibawah ini: air kolam haruslah sudah ditumbuhi plakton, air kolam memiliki ke dalaman ± 50 cm lalu tebarlah benih yang telah dipersiapkan dengan cara memasuka wadah plastik yanng berisi benih ke dalam kolam selama 16 sampai dengan 20 menit dan benih ditebar pada pagi atau sore hari. Hal yang dilakukan selanjutnya adalaha tahap penebaran benih. Hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memberikan ikan patin terathment aklimatisasi dan, seperti dibawah ini: air kolam haruslah sudah ditumbuhi plakton, air kolam memiliki ke dalaman ± 50 cm lalu tebarlah benih yang telah dipersiapkan dengan cara memasuka wadah plastik yanng berisi benih ke dalam kolam selama 16 sampai dengan 20 menit dan benih ditebar pada pagi atau sore hari.

  1. Pakan
Baca Juga  Cara Ternak Landak Mini

Pakan pelet yang akan diberikan haruslah dengan komposisi 3/5 dari bobot ikan yang berada di dalam kolam tersebut. Pemberian pakan haruslah sesering mungkin untuk benih yang masih tergolong kecil yaitu 4 sampai dengan 5 kali. Pemberian dilakukan dengan menaburkan pakan secara merata secara bertahap. Pakan pelet yang akan diberikan haruslah dengan komposisi 3/5 dari bobot ikan yang berada di dalam kolam tersebut. Pemberian pakan haruslah sesering mungkin untuk benih yang masih tergolong kecil yaitu 4 sampai dengan 5 kali. Pemberian dilakukan dengan menaburkan pakan secara merata secara bertahap.

  1. Proses Pemeliharaan

Pengelolaan air harus dilakukan dengan baik dalam budidaya ikan patin dengan memperhatikan: penggantian air secara rutin 2 sampai dengan 3 minggu sekali, air kolam diganti secara bertahap dengan membuanng 1/3 bagian dasar kolam, tambahkan air yang bersih pada kolam, ceklah kondisi volum air pada kolam terutama pada saat musim kemarau dan tambahkan air jika mulai berkurang. Pengelolaan air harus dilakukan dengan baik dalam budidaya ikan patin dengan memperhatikan: penggantian air secara rutin 2 sampai dengan 3 minggu sekali, air kolam diganti secara bertahap dengan membuanng 1/3 bagian dasar kolam, tambahkan air yang bersih pada kolam, ceklah kondisi volum air pada kolam terutama pada saat musim kemarau dan tambahkan air jika mulai berkurang.

  1. Panen

Panen pada budidaya ikan patin dilakukan ketika ikan berumur 5 hingga 6 bulan setelah benih di tebar. Hal yang diperhatikan dalam proses panen:

  1. Sisakan air kolam sebanyak 1/3 bagian, gunakan jaring untuk menangkap ikan.
  2. Panen dilakukan dengan berhati – hati.
  3. Ikan hasil panen dimasukan ke dalam air yang segar dengan suhu 200
  4. Tambahkan oksigen
  5. Hasil panen dilakukan pada pagi dan sore hari.
Baca Juga  Cara Ternak Lovebird

 

Demikianlah informasi yang telah disampaikan pada postingan artikel kali ini yang membahas tentang ” Cara Budidaya Ikan Patin “… Semoga informasi yang sudah disampaikan tersebut dapat bermanfaat untuk para pelaku budidaya atau yang baru akan mencobanya.. So,, tetap stay di web anekabudidaya.com yaaaa..,,,, karena masih banyak informasi – informasi yang tidak kalah menarik lainnya yang akan kami berikan kepada para budidayawan… 🙂 🙂 🙂 🙂

Berikut Artikel Terkait Lainnya