Tips Budidaya Oyong

Diposting pada

Anekabudidaya haii haii haii para budidayawan…. Kembali lagi pada postingan artikel kita kali ini yang dimana kali ini kita akan memberikan kalian informasi terbaru dengan bahasan ” Tips Budidaya Oyong “… Semoga informasi ini bisa menjadi bekal kalian untuk mulai melakukan budidaya tanaman oyong.. Selamat membaca dan selamat mencoba ….. 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂

Tanaman Oyong atau yang biasa dikenal dengan nama ilmiahnya Luffa acutangula menrupakan jenis tanaman setahun yang memiliki batang yang memanjat dan jagur. Tanaman oyong memiliki habitat asli yang dapat tumbuh di wilayah daearh tropis Asia yang dapat tumbuh dan berkembang pada daearh yang berada pada dataran rendah atau juga pada daerah yang berada pada dataran tinggi yang dapat dengan mudah ditemui pada tepi sungai, semak ataupun pada pantai. Tanaman oyong sendiri dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada daerah yang memiliki iklim yang kering namun ketersediaan airnya cukup terpenuhi sepanjang musim. Tanaman oyong merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh pada daearh yang memiliki suhu sekitar 19 sampai dengan 240 C. Jika dilihat secara morfologi tanaman oyong memiliki morfologi sebagai berikut: Pada tangkai tanaman oyong memiliki tangkai daun yang memiliki warna kuning kecoklatan yang memiliki ukuran panjang sekitar 4 sampai dengan 8 cm yang memiliki tekstur tangkai yang berbulu halus dan memiliki lekuk. Pada bagian helain daunnya memiliki warna yang berwarna hijau redup dengan ukuran panjang sekitar 12 sampai dengan 26 cm yang memiliki tekstur yang kasar dan memilliki bentuk yang lonjong. Pada bagian bunganya tanaman oyong memiliki bunga yang bersifat monokotil atau bunga yang berkelamin satu, pada tanaman oyong juga bunga jantan dan bunga betina terdapat di dalam satu komponen tanaman tersebut. Tanaman oyong memiliki bunga yang berwarna kuning yang dapat melakukan penyerbukan sendiri dan dapat melakukan penyerbukan silang. Sedangkan pada buah tanaman oyong memiliki bentuk yang berbentuk bulat panjang dan pada baagian pangkalnya kecil, buah pada tanaman oyong memiliki ukuran panjang yang berukuran sekitar 16 cm sampai dengan 61 cm dan lebar bauh tanaman oyong memiliki ukuran sekitar 6 sampai dengan 12 cm dengan ukuran diameter buah tanaman 6 cm sampai dengan 8 cm. Sedangkan pada biji tanaman oyong memiliki bentuk biji yang berbentuk gepeng dan memiliki biji banyak serta memiliki warna yang hitam dan rasa yang pahit. Biji pada tanaman oyong memiliki ukuran yang berukuran panjang sekitar 0,6 sampai dengan 0,8 cm dan memiliki lebar biji tanaman yang berukuran sekitar 0,5 sampai dengan 0,6 cm dengan bagian struktur kulit yang agak keras.

Baca Juga  Tips Merawat Pacar Air

Tanaman oyong juga termasuk jenis tanaman yang tergolong ke dalam suku labu – labuan yang merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh merambat yang memiliki sulur yang berfungsi sebagai alat perambat tanaman. Tanaman oyong memiliki kandunga kimia yang terkandung di dalamnya, seperti: karoten, lemak, protein, karbohidrat, hidroksirolin, asam amino, arginin, sirin, alanin, asam glutamate, glisin, tripofan, flavonoid, asam pipekolat dan saponin. Oleh karena itu, tanaman oyong memiliki banyak manfaat yang dapat digunakan untuk kesehatan tubuh. Adapun manfaat yang dihasilkan oleh tanaman oyong adalah: tanaman oyong dapat digunakan untuk mengatasi remati, nyeri sendir, nyeri dada, otot, memperbanyak ASI, menghilangkan bengkak, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan sesak napas serta dapat dimanfaatkan untuk mengompres bisul.


  1. Persiapan Benih

Tahapan awal yang perlu diperhatiakn dalam melakukan budidaya tanaman oyong adalah pada tahapan persiapan benih tanaman oyong. Benih tanaman oyong dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu membeli benih pada toko pertanian terdekat atau langsung memperoleh benih dari tanaman oyong itu sendiri yang sudah tua. Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan adalah, sebagai berikut:

  1. Jika benih diperoleh dengan cara membeli di toko pertanian, haruslah dipastikan bahwa benih tersebut masih terbungkus dengan baik.
  2. Jika benih didapatkan langsung dari tanaman oyong, pilihlah tanaman oyong yang sudah tua yang masih berada di pohon tanaman tersebut.
  3. Buah induk tanaman oyong harus dipilih yang sudah tua yang memiliki ciri sudah kering dan tidak ada cacat.
  4. Ambilah benih tersebut kemudian lakukan penjemuran sekitar 1 hari 1 malam samapai benih tanaman oyong tersebut kering.
  5. Rendamlah benih sekitar 2 sampai dengan 5 menit untu mengetahui benih yang layak untuk digunakan, jika benih tersebut mengapung itu berarti benih tersebut tidak layak.
Baca Juga  Cara Budidaya Tanaman Kaktus

  1. Persiapan Lahan dan Media Tanam

Setelah melakukan tahapan pada persiapan benih tanaman dalam budidaya tanaman oyong, selanjutnya adalah melakukan tahapan persiapan lahan dan media tanam. Budidaya tanaman oyong dapat dilakukan dengan menggunakan pot atau dapat ditanam pada lahan yang ada. Adapun langkah – langkah yang harus diperhatiak dalam menanam oyong menggunakan pot adalah:

  1. Persiapkan pot yang sedang yangg memiliki ukuran diameter sekitar 21 cm sampai dengan 30 cm.
  2. Persiapkan campuran tanah humus dengan pupuk organik dan sekam yang memiliki komposisi perbandingan sekitar 2 : 1 : 1, pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang ataupun pupuk kompos.
  3. Lakukan pengisian pot tersebut dengan tanah yang sudah dicampurkan sampai memenuhi pot tersebut.

  1. Proses Penanaman

Setelah melakukan tahapan pada proses persiapan lahan dan media tanam dalam budidaya tanaman oyong, selanjutnya hal yang dilakukan dalam budidaya tanaman oyong adalah melakukan tahapan proses penanaman tanaman oyong. Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan dalam proses penanaman tanaman oyong adalah, sebagai berikut:

  1. Setiap pot diberi lubang dengan ukuran kecil, 1 pot dapat dibut 1 sampai dengan 2 lubang, karena maksimal hanya 2 benih dalam 1 pot.
  2. Masukkan benih tanaman pada lubang yang telah dibuat tersebut.
  3. Lubang ditutup kembali dengan tanah campuran lalu siramlah tanah dengan spary.
  4. Kenudian tunggu benih tersebut sampai tumbuh tunas, dan tancapkan kayu atau tiang penyangga yanng memiliki ukuran tinggi sekitar 1 sampai dengan 2 meter pada pot.

  1. Proses Perawatan

Setelah melakukan tahapan pada proses penanaman tanaman dalam budidaya tanaman oyong, selanjutnya hal yang dilakukan dalam budidaya tanaman oyong adalah melakukan tahapan proses perawatan pada tanaman oyong. Perawatan pada budidaya tanaman oyong dapat dilakukan dengan cara penyiraman, pemupukan dan penyiangan. Penyiraman dapat dilakukan secara rutin dengan intensitas penyiraman sebanyak 2 kali sehari pada waktu pagi dan siang hari. Proses pemupukan dapat dilakukan dengan membuat lubang kecil pada pot yang memiliki kedalaman sekitar 3 cm dan isilah lubang dengan pupuk yang disiapkan lalu tutup kembali lubang dengan tanah, pemupukan dapat dilakukan sebanyak 2 sampai dengan 3 minggu sekali. Penyiangan dilakukan dengan tujuan agar kebersihan tanaman tetap terjaga, penyiangan dapat dilakukan setiap 2 sampai dengan 3 minggu sekali.

Baca Juga  Cara Menanam Bawang Putih Dengan Mudah

  1. Proses Panen

Setelah melakukan tahapan pada proses perawatan tanaman dalam budidaya tanaman oyong, selanjutnya hal yang dilakukan dalam budidaya tanaman oyong adalah melakukan tahapan proses akhir yaitu pada proses pemanenan tanaman oyong. Tanaman oyong yang sudah siap untuk dipanen memiliki ciri – ciri, yaitu: berwarna hijau tua yang memiliki tektur padat serta kulit buah halus. Tanaman oyong dapat dilakukan pemanenan setelah tanaman oyong berumur sekitar 46 hari setelah masa panen.

Demikianlah informasi yang telah disampaikan pada postingan artikel kali ini yang membahas tentang ” Tips Budidaya Oyong “… Semoga informasi yang sudah disampaikan tersebut dapat bermanfaat untuk para pelaku budidaya atau yang baru akan mencobanya.. So,, tetap stay di web anekabudidaya.com yaaaa..,,,, karena masih banyak informasi – informasi yang tidak kalah menarik lainnya yang akan kami berikan kepada para budidayawan… 🙂 🙂 🙂 🙂

Berikut Artikel Terkait Lainnya