Oregano
Tanaman oregano atau yang sering disebut dengan nama ilmiahnya Origanum vulgare merupakan jenis tanaman yang memiliki habitat asal yang tumbuh pada daearah Mediterania serta tanaman oregano juga merupakan tanaman yang sering diperdagangkan sebagai rempah – rempah. Bagian yang dapat dimanfaatkan pada tanaman oregano adalah pada bagian daun, hal tersebut dikarenakan daun pada tanaman oregano sering diijadikan sebagai bahan rempah – rempah, rempah – rempah yang kerinng memiliki aroma yang berasa lebih segar. Tanaman oregano sendiri memili banyak varietasnya, untuk tanaman oregano yang memiliki varietas dengan intensitas yang kuat dapat membuat lidah menjadi mati rasa, akan tetapi pada varietas tanaman oregano inisudah mampu beradaptasi dengan kondisi iklim yang dingin, tanaman oregano pada varietas ini memiliki aroma dan rasa yang kurang memuaskan. Tanaman oregano sendiri memiliki komponen utama yang terdiri dari minyak esensial dengan jumlah maksimal 4%, minyak esensial tersebut terdapat kandungan yang bervariasi dari 2 phenole carvacrol dan thymol, selain itu pada variasi monoterpene hydrocarbons atau limonene, terpinene, ocimene, caryophyllene, β -bisabolene dan p –cymene serta pada variasi monoterpene alcohols atau linalool, 4-terpineol.
Tanaman oregano sendiri merupakan jenis tanaman yang memiliki ukuran panjang tanaman sekitar 25 sampai dengan 80 cm. Pada daun tanaman oregano memiliki aroma yang khas yang sering dijadikan sebagai bahan baku rempah andalan pada masakan – masakan Italia. Selain itu juga, tanaman oregano sering dijadikan bumbu penting pada masakan – masakan Spanyol, Turki serta Yunani. Daun pada tanaman oregano memiliki rasa yang pahit. Tanaman oregano yang kering memiliki aroma yang lebih kuat jika dibandingkan dengan tanaman oregano yang masih segar. Oleh sebab itulah tanaman oregano sering juga dimanfaatkan sebagai bumbu pewangi, hal ini dikarenakan tanaman oregano memiliki aroma yang khas dengan bentuknya yang mirip tanaman kemangi. Didalam tanaman oregano juga memiliki berbagai macam zat yang terkandung di dalamnya seperti: limonen, karvakol, pinen, timol, ocimene serta caryophyllene. Sedangkan pada daun tanaman origanol ini memiliki sifat antiseptik, ekspektoran, karminatif, stimulan, antipasmododik serta tonikum. Dengan berbagai macam kandungan zat yang terkandung di dalamnya, tanaman oregano juga dapat dimanfaatkan untuk kesehatan seperti dapat mengatas demam, sakit perut, influenza atau bahkan mengatasi sakit yang disebabakan akibat menstruasi. Selain itu juga, tanaman oregano memiliki khasiat yang dapat digunakan untuk menenangkan dan membantu tubuh pada saat tidur. Daun yang ada pada tanaman origano yang memiliki aroma yang harum ini memiliki kandungan timol yang terkandung di dalamnya yang memiliki kegunaan sebagai antiseptik sebagai obat luar.
1. Proses Persiapan Benih atau Bibit
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan budidaya tanaman oregano adalah dengan melakukan tahapan pada proses persiapan benih atau bibit tanaman. Benih tanaman oregano yang akan dijadikan sebagai budidaya dapat dengan mudah di dapatkan pada toko – toko pertanian yang ada. Adapun langkah – langkah yang harus dilakukan setelah mendapatkan benih tanaman oregano, adalah sebagai berikut:
a. Pastikanlah benih yang di dapat terkemas dengan rapih serta benih tanaman yangg di dapat tidak memiliki bagian yang cacat.
b. Lakukanlah tes kelayakan untuk mengetahui benih tersebut layak atau tidaknya serta kesiapan tanam.
c. Tuangkan benih pada baskom yang berisi air, jika benih tanaman tersebut dalam kondisi mengapung maka benih tanaman tersebut tidak layak tanam dan sebaliknya.
2. Proses Persiapan Media Tanam
Setelah melakukan tahapan pada proses persiapan benih atau bibit tanam dalam budidaya tanaman oregano, tahapan selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada proses persiapan media tanam. Pada budidaya tanaman oregano terdapat 2 media tanam yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan lahan dan dengan menggunakan pot. Adapun langkah – langkah yang dapat dilakukan adalah, sebagai berikut:
a. Persiapkanlah media tanam yang akan digunakan sebagai tempat budidaya tanaman oregano.
b. Jika menggunakan media lahan atau perkarangan terlebih dahulu lakukanlah penggemburan tanah.
c. Campurkanlah tanah tersebut dengan pupuk kandang ataupun juga pupuk kompos dan tambahkan sedikit campuran pasir yang memiliki komposisi perbandingan 2 : 1 : 1.
d. Lakukanlah penyiraman tanah dengan menggunakan sedikit air, dengan tujuan untuk dapat melembabkan tanah yang akan digunakan.
e. Jika menggunakan media pot, isi pot tersebut dengan ukuran diameter sekitar 21 sampai dengan 30 cm dengan menggunakan tanah dan sedikit pasir yang dicampurkan dengan pupuk kandang, lalu siramlah.
3. Proses Penanaman Tanaman
Setelah melakukan tahapan pada proses persiapan media tanam dalam budidaya tanaman oregano, tahapan selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada proses penanaman tanaman. Adapun langkah – langkah yang dapat dilakukan dalam proses penanaman adalah sebagai berikut:
a. Buatlah lubang – lubang kecil dalam media tanam sekitar 3 sampai dengan 5 lubang di dalam 1 pot tanam.
b. Berilah jarak pada lubang tanam yang dibuat sekitar 3 sampai dengan 5 cm dengan ukuran kedalam pada lubang tanam sekitar 3 sampai dengan 5 cm.
c. Masukanlah benih yang sudah dipersiapkan tersebut ke dalam lubang tanam sebanyak 1 benih per 1 lubang tanam.
d. Lubang tanam ditutup dengan menggunakan tanah yanng telah dicampurkan tersebut kemudian lakukan penyiraman dengan menggunakan spray.
4. Proses Perawatan Tanaman
Setelah melakukan tahapan pada proses penanaman tanaman dalam budidaya tanaman oregano, tahapan selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada proses perawatan tanaman oregano. Proses perawatan yang dapat dilakukan dalam budidaya tanaman oregano, dapat dilakukan dengan cara: penyiraman, pemupukan, penyangan dan menjaga dari hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan dengan 2 tahapan yaitu dengan menggunakan metode spray saat tanaman memiliki kitinggian sekitar 10 cm dan menggunakan metode tanpa spray setelah tanaman memilliki ketinggian lebih dari 10 cm. Pemupukan dapat dilakukan dengan intensitas pemberian pupuk 2 minggu sekali dengan menggunakan pupuk kandang ataupun pupuk kompos. Penyiangan pada bududdaya tanaman oregano memiliki tujuan supaya tanaman dapat terjaga kebersihannya. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman dapat diatasi dengan menggunakan pestisida secukupnya.
5. Proses Pemanenan
Setelah melakukan tahapan pada proses peawatan tanaman dalam budidaya tanaman oregano, tahapan selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada tahapan akhr yaitu pada proses pemanenan tanaman oregano. Proses pemanenan tanaman oregano dapat dilakukan ketika tanaman berumur 68 sampai dengan 105 hari setelah tanam.