Cara Menanam Temulawak

Diposting pada

Anekabudidaya Temulawak merupakan salah satu jenis tanaman herbal yang merupakan tanaman asli Indonesia. Temulawak  memiliki nama latin Curcuma Xanthoriza Roxb ini memiliki sebutan yang berbeda – beda diberbagai daerah diantara lain: temulawak sebutan untuk daerah jawa, temulabak sebutan untuk daerah Madura, tetemulawak sebutan untuk daerah Sumtera serta temun besar, koneng gede yang biasa digunakan pada daerah Sunda. Rimpang temulawak yang sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk berbagai keperluan diantaranya sebagai pewarna alami, bumbu masakan dan bahan minuman penyegar. Selain itu, temulawak juga memiliki khasiat untuk mengobati masuk angin.

                                                 Budidaya Temulawak

 

Cara Yang Dapat Dilakukan Pembudidaya Dalam Melakukan Budidaya Temulawak:

  1. Lahan

Lahan yang digunakan dalam melakukan budidaya tanaman temulawak sebaiknya sebelum melakukan penanaman, lahan harus diolah terlebih dahulu dengan cara mencangkulnya agar struktur tanah menjadi gembur. Pencangkulan dilakukan sebanyak 3 – 4 kali. Untuk meningkatkan kesuburan tanah setelah tanah diratakan lalu ditaburkan pupuk kandang di atasnya dengan dosis kira – kira 2,5 kg/m2. Kemudian buatlah lubang pada tanam dengan ukuran 25 – 40 cm x 25-40 cm x 25-40 cm. jarak antar lubang sekitar 65 cm x 65 cm atau dapat disesuaikan dengan luas lahan. Selanjutnya taburkan pupuk kandang sebanyak 20-35 g pada tiap lubang tanam.

                                     Upaya Penggemburan Tanah

 

  1. Bibit

Cara pembudidaya untuk bisa mendapatkan bibit yang berkualitas baik dengan menggunakan rimpang yang berumur 8 bulan. Sebelum ditanam pada lahan yang akan digunakan untuk  menanam, rimpang –  ripang terlebih dahulu ditunaskan pada media jerami yang sudah diatur kelembababnya yang bearada ditempat yang teduh dan lembab. Waktu penunasan sekitar 3 – 6 minggu. Kemudian setelah tunas tumbuh, rimpang tersebut dipotong – potong. Dalam setiap potongan harus terdapat 2 – 4 mata tunas. kemudian lakukan pemilihan atau penyeleksian untuk memilih rimpang yang bertunas sehat dan seragam. Selanjutnya, rimpang – rimpang tersebut ditanam pada lahan tanam yang telah tersedia.

Baca Juga  Tips Menanam Tanaman Jahe
                     Bibit Temulawak

 

  1. Teknis Penanaman

Teknik penanaman dalam budidaya tanaman temulawak adalah pada waktu penanaman temulawak yang baik adalah pada awal musim penghujan. Dengan cara, bibit tanaman temulawak ditanam pada lubang – lubang tanam yang tersedia dengan kedalaman 8 – 10,5 cm. Namun, tunasnya harus menghadap kebagian atas, jangan sampai terbalik. Satu lubang tanam digunakan untuk satu bibit tanaman. Setelah itu, lubang tanaman yang telah dibuat yang sudah terisi bibit ditutup kembali dengan tanah.

                      Menanam Temulawak

 

  1. Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukan dalam membudidayakan tanaman temulawakan mencangkup, antara lain: pemupukan, penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pengairan dan pengendalian hama. Tanaman temulawak juga perlu diberi penambahan pupuk buatan untuk membuat tanaman lebih sehat seperti: pupuk  TSP atau SP-36 dan urea, masing – masing pupuk dengan dosis yang berbeda. Pupuk urea dosissnya 13 g/m2, TSP atau SP-36 14 g/m2 . Lalu untuk penyulaman dilakukan terhadap bibit yang tumbuh namun tidak normal atau mati. Bibit yang dibuat menyulam haruslah berumur sama dengan tanaman yang telah mati. Waktu pnyulaman adalah 2 – 4 minggu setelah tanaman ditanam. Selanjutnya pembumbunan tanah dapat dilakukan ketika rimpang – rimpang tanaman tumbuh ke atas tanah. Sedangkan penyiangan tanaman temulawak dilakukan ketika ada banyak gulma atau hama yang mengganggu tanaman.

                                      Pemeliharaan Temulawak

 

  1. Pemanenan

Pemanenan tanaman temulawak dilakukan pada waktu tanaman sudah berumur 10 – 12 bulan atau satu (1) tahun. Ciri – ciri tanaman temulawak yang telah berumur cukup adalah dilihat dari bentuk daun yang sudah mulai kering seluruhnya dan menjalur ke tanah. Pada saat melakukan proses pemanenan sebaiknya pemanenan menggunakan garpu tanah. Caranya dengan garpu tanah dimasukkan disekitar rumpun kemudian garpu diangkat secara perlahan. Proses selanjutnya, rimpang dijemur agar tanah yang menempel pada rimpang dapat jatuh. Temulawak yang sudah bersih kemudian dipisahkan.

Baca Juga  Cara Melakukan Budidaya Adas
                                          Panen Temulawak