Anekabudidaya haiii haiii haiii para budidayawan…. Kembali lagi pada postingan artikel kita kali ini yang dimana kali ini kita akan memberikan kalian informasi terbaru dengan bahasan “Cara Menanam Tanaman Buncis”… Semoga informasi ini bisa menjadi bekal kalian untuk mulai melakukan budidaya tanaman buncis… Selamat membaca dan selamat mencoba….. 🙂 🙂 🙂 🙂
Tanaman buncis atau yang sering disebut dengan Phaseolus vulgaris L. Merupakan jenis tanaman sayuran buah yang cocok untuk dibudidayakan dan diproduksi pada daerah dataran medium ataupun pada daerah dataran tinggi. Tanaman buncis sendiri terbagi ke dalam 2 jenis tanaman, yaitu tanaman buncis jenis merambat yang bersifat indeterminate dan tanaman buncis jenis tegak atau berbentuk semak dan bersifat determinate. Kultivar yang merambat pada tanaman buncis memiliki bentuk percabangan yang banyak dan jumlah buku bunga yang banyak, sehingga pada budidaya tanaman buncis memiliki potensi hasil yang lebih besar. Pada tanaman buncis dengan tipe rambat memiliki ukuran panjang mencapai sekitar 3 meter dan mudah rebah, oleh karena itu tanaman buncis dengan tipe rambat memerlukan lanjaran/ turus untuk tanaman buncis tersebut dapat tumbuh dengan baik. Sedangkan pada tanaman buncis dengan jenis tanaman tegak memiliki bentuk yang pendek dengan tinggi tidak lebih dari 61 cm. Pada budidaya tanaman buncis dengan jenis buncis tegak tidak memerlukan turus atau lanjaran, sehingga hal tersebut dapat penghematan pada biaya budidaya tanaman buncis dengan perkiraan sekitar 35 %.
Pada tanaman buncis dengan jenis tanaman buncis tegak dapat tumbuh dngan maksimal pada kondisi atau keadaan suhu sekitar 21 sampai dengan 250 C dan pada daerah dengan ketinggian sekitar 400 sampai dengan 600 m dpl dan pada keadaan pH tanah sekitar 5,5 sampai dengan 6. Sedangkan pada tanaman buncis dengan jenis tanaman buncis rambat dapat tumbuh maksimum dan tumbuh baik pada daerah yang memiliki suhu udara yang dingin dengan ukuran ketinggian daerah tersebut sekitar 1100 sampai dengan 1500 m dpl. Tanaman buncis juga merupakan jenis tanaman sayur yang peka terhadap kekeringan dan juga peka terhadap genangan air, oleh karena itu pada budidaya tanaman buncis lebih baik dibudidayakan pada daerah dengan irigasi dan drainase yang cukup baik. Tanaman buncis ini tentunya sangat cocok untuk tumbuh di daerah yang memiliki struktur tanah lempung yang ringan dengan memiliki irigasi dan drainasi yang baik
Berikut hal – hal yang haruslah diperhatikan dalam melakukan budidaya tanaman buncis, yaitu:
- Pengolahan Lahan
Dalam melakukan budidaya tanaman buncis hal utama yang perlu menjadi perhatian adalah dalam pengolahan atau pemilihan lahan, hal tersebut dikarenakan salah satu keberhasilan dalam melakukan budidaya tidak terlepas dari pemilihan media tanam yang baik. Pembudidaya yang ingin melakukan budidaya tanaman buncis menggunakan lahan, haruslah dapat memastikan bahwa lahan yang akan digunakan untuk melakukan budidaya tanaman buncis tersebut merupakan lahan yang subur atau lahan yanng memiliki kandungan nutrisi hara mikro dan makro yang ada di dalamnya. Pembudidaya juga harus dapat melakukan peneyseuaian lahan, jika dirasa lahan yang akan digunakan untuk budidaya kurang subur pembudidaya harus melakukan pengolahan lahan terlebih dahulu sebelum lahan tersebut digunakan. Pengeolahan lahan sendiri dapat dilakukan dengan cara: melakukan proses pembersihan lahan, melakukan pembajak, pemberikan nutrisi yang berupa pupuk ataupun dapat dilakukan dengan proses pengapuran jika struktur lahan tanah tersebut bersifat masam dan bersihkan kembali sampai dengan kandungan nutrisi yang ada di dalamnya dirasa cukup. Sedangkan untuk melakukan budidaya tanaman buncis didalam pot dapat dilakukan dengan melakukan pengolahan tanam dengan cara melakukan pencampuran bahan organik atau pupuk kandang pada tanah tersebut lalu biarkan tanah yang ada di dalam pot sekitar 4 sampai dengan 7 hari agar tanah kembali netral.
- Pemilihan Benih
Dalam melakukan budidaya pada tanaman buncis, pemilihan benih dapat didapatkan dengan cara pembudidaya dapat memebli benih yang berkualitas pada toko – toko pertanian yang menjual benih tanaman buncis. Pembudidaya dapat memilih benih yang memiliki sertifikat untuk dapat menjamin mutu dan kualitas dari benih yang akan digunakan untuk budidaya tanaman buncis tersebut. Tidak hanya itu, benih tersebut haruslah mendapatkan perlakuan dengan cukup baik, benih tersebut harus diberi zat anti jamur pada benih tanaman sehingga benih tanaman tersebut dapat terhindar dari serangan hama dan penyakit.
- Pengendalian Hama
Proses pengendalian hama dalam budidaya tanaman buncis dapatlah dilakukan dengan menggunakan pestisida yang ramah lingkungan dan harus tetap memperhatikan intensitas serangan hama yang akan mennyerang tanaman pada lahan. Pembudidaya perlu membuat sanitasi dan drainase serta membuat perangkap pada lahan untuk dapat mengendalikan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit yang terlalu banyak harus ditangani dengan cara melakukan penyemprotan pestisida dengan memperhatikani jenis, volume, dosis cara aplikasi dan intevel waktu aplikasi.
- Proses Pemeliharaan
Tahapan berikutnya adalah proses pemeliharaan, pemeliharan yang dapat dilakukan dalam budidaya tanaman buncis dapat dilakukan dengan cara, yaitu: melakukan pengamatan, penyiraman, pemupukan, penyiangan dan pemasangan tiang yang digunakan untuk jenis tanaman buncis rambat. Pada saat terjadinya musim kemarau, pada budidaya tanaman buncis haruslah dilakukan penyiraman dengan intensitas waktu penyiraman setiap pagi dan sore hari. Sedangkan unntuk proses pempukan sendiri pada budidaya tanaman buncis dapat dilakukan ketika tanaman buncis berumur sekitar 2 minggu dengan pemberian jenis pupuk NPK dengan dosis 11 sampai dengan 15 Kg/ha. Pemupukan dilakukan dengan tujuan agar tanaman buncis dapat berbuah lebat. Pennggunaan pupuk kandang yang digunakan dalam budidaya buncis sebaiknnya digunakan dengan dosis sekitar 11 sampai dengan 15 ton/ha. Pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang dapatlah dilakukan ketika proses pengolahan lahan yang akan digunakan. Ketika tanaman buncis berumur sekitar 30 hari setelah tanam berikan lagi pupuk NPK dengan dosis 11 sampai dengan 15 kg/ha.
- Proses Pemanenan
Proses pemanenan yang dilakukan pada budidaya tanaman buncis tergantung kepada jenis buncis yang akan dipanen. Pada tanaman buncis dengan jenis tanaman buncis tegak dapat dilakukan proses ipanen pada saat tanaman berusia sekitar 65 sampai dengan 70 hari setelah tanam, sedangkan pada tanaman buncis dengan jenis tanaman buncis merambat memerlukan waktu yanng lebih lama unntuk melakukan proses pemanenan yaitu sekitar 85 sampai dengan 100 hari setelah tanam. Proses pemanenan tanaman buncis dapat dilakukan sekitar 3 sampai dengan 5 kali panen.
Demikianlah informasi yang telah disampaikan pada postingan artikel kali ini yang membahas tentang “Cara Menanam Tanaman Buncis“… Semoga informasi yang sudah disampaikan tersebut dapat bermanfaat untuk para pelaku budidaya atau yang baru akan mencobanya.. So,, tetap stay di web anekabudidaya.com yaaaa..,,,, karena masih banyak informasi – informasi yang tidak kalah menarik lainnya yang akan kami berikan kepada para budidayawan… 🙂 🙂 🙂 🙂
Berikut Artikel Terkait Lainnya