Anekabudidaya Pisang adalah nama umum yang diberikan pada jenis tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suksu Mucaceae. Beberapa jenisnya menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan pisang. Buah pisang ini tersusun dalam tandan – tandan dengan kelompok yang tersusun menjari yang disebut sisir. Hampir semua jenis buah pisang memiliki kulit yang berwarna kuning ketika matang. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber ernergi karbohidrat dan mineral terutama kalium.
Tumbuhan pisang ini menyukai iklim tropis panas dan terutama di dataran rendah. Di daerah dengan hujan merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Indonesia, Kepulauan Pasifik, negara – negara Amerika Tengah dan Brail dikenal sebagai negara utama pengekspor pisang.
Tahapan Pada Budidaya Pisang
- Pemilihan Bibit Pisang
Perbanyakan tanaman pisang menggunakan cara vegetatif, proses perkembangbiakan melalui tunas atau anak pisang atau bahkan dapat menggunakan bibit asal kultur. Berikut persyaratan pembibitan tanaman pisang:
- Syarat bibit tanaman pisang yang baik memiliki panjang 1 sampai 1,5 n diameter sekitar 15 sampai 20 cm. Sebaiknya menggunakan bibit yang berasal dari indukan pisang yang sehat dan berbuah dengan baik. Ketinggian anakan (bibit) pisang bisa berpengaruh terhadap produktivitas pisang (berpengaruh nyata terhadap jumlah sisir dalam tiap tandan).
- Terdapat dua jenis pembibitan tanaman pisang yaitu anakan muda dan anakan dewasa. Sebaiknya menggunakan anakan dewasa karena biasanya sudah memiliki bakal bunga dan cadangan makanan dalam bonggol pisang.
- Diarankan memilih bibit yang memiliki bentuk daun yang lancip seperti pedang, berhelai daun sempit daripada menggunakan bibit pisang yang berdaun lebar.
- Persiapan Bibit
Bibit pisang dapat diperoleh dengan membeli di toko pembibitan pertanian atau memakai bibit pisang dari kebun sendiri. Gunakan jarak tanaman yaitu 2 x 2 meter untuk budidaya pisang. Jika menggunakan indukan sendiri sebaiknya membatasi jumlah tunas anakan sekitar 7 sampai 9 pada pisang indukan, jika melebihi 9 tunas sebaiknya dilakukan pemotongan untuk menjaga kualitas bibit pisang anakan. Sebelum bibit ditanam, sebaiknya dilakukan sanitasi terlebih dahulu untuk menghindari penularan hama dan penyakit.
- Pengolahan Media Tanam
Persiapan lahan untuk budidaya pisang sebaiknya dipertimbangkan segala aspeknya mulai iklim, kontur tanah, kemudian akses dan lain sebagainya. Sebelum menanam tanaman pisang sebaiknya membersihkan gulma, rerumputan liar dan menggemburkan tanah jika masih padat, memmbuat saluran pengairan atau drainase dan pembuatan sengkedan jika kontur tanahnya miring.
- Proses Penanaman Pisang
Berikut proses dalam penanaman pisang antara lain sebagai berikut:
- Penentuan pola tanaman, pola tanam tumpang sari pada 3 bulan pertama tanaman pisang dapat ditumpang sari dengan tanaman tahunana.
- Pembuatan lubang tanam
- Ukuran lubang yang disarankan yaitu 50 x 50 x 50 cm untuk jenis tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm atau 40 x 40 x 40 cm unntuk tanah gemmbur. Gunakan jarak tanam 3,3 x 3,3 meter.
- Cara penanaman, untuk memulai tanam pisang sebaiknya pada bulan tember – Oktober atau menjelang musim penghujan. Sebelum tanam pisang sebaiknya diberikan pupuk organik semacam pupuk kandang atau pupuk kompos pada tiap – tiap lubang tanam sebanyak 15 sampai 20 kg. Pupuk organik sangat mempengaruhi kualitas rasa dari buah pisang.
- Pemeliharaan Tanaman Pisang
Penjarangan, supaya memperoleh hasil tanam yang baik sebaiknya untuk satu rumpun pisang hanya terdapat 3 sampai 4 batang. Lakukan pemotongan tunas/anakan secara berkala sehingga dalam satu rumpun terdapat berbagai macam anakan yang memiliki usia yang berbeda – beda. Setelah mencapai usia 5 tahun bongkar rumpun tersebut untuk diganti tanaman pisang yang baru (peremajaan) tergantung keadaan tanaman.
Penyiangan, bersihkan gulma dan rerumputan yang bisa mengganggu pertumbuhan induk dan anakan pisang. Lakukan proses penyiangan pada waktu penggemburan supaya akar dan tunas pisang bisa bertambah banyak. Akar pisang memiliki panjang sekitar 15 cm di bawah permukaan tanah. Oleh karena itu sebaiknya proses penyiangan tidak perlu dilakukan secara dalam.
Perempalan (pemotongan daun kering atau tua), daun pisang yang sudah mulai mengering/ tua segra dipangkas untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyebaran hama penyakit. Aktivitas perempalan sewaktu – waktu.
Pemupukan, tanaman pisang sangat memerlukan jumlah kandungan kalium ynag besar dalam tanah. Dalam 1 hektar lahan membuutuhkan 207 kilogram urea, 138 kilogram super fosfat, 608 kilogram KCI dan 200 kilogram batu kapur sebagai sumber utama kalium. Pupuk N (Nitrogen), fosfat dan kalsium diberikan secara rutin 2 kali dala setahun yang peletakkannya dilarikan yanng mengelilingi rumput tanaman pisang. Selesai dipupuk larikan yang ditaburi pupuk tersebut kemudia ditutup dengan tanah.
Pengairan dan penyiraman, tanaman pisang bisa tumbuh dengan baik jika pengairan terjaga. Cara pengairannya bisa dengan disiram atau mengairkan air diantara baris tanaman pisang. Hal ini sangat tergantung curah hujan, jika tanaman kekeringan perlu dilalukan pengairan apabila tersedia cukup air.
- Panen Buah Pisang
Buah pisang dapat dipanen hijau dengan lingkaran buah berbentuk bundar dan sudutnya tidak menyiku. Usia buah pisang yang siap panen adalah di antara 100 sampai dengan 120 hari setelah kemunculan bunga (bisa tergantung kepada kultivar atau klon yang ditanam). Agar proses pada pematangan dapat seragam dan serempak, sebaiknya dirangsang menggunakan bahan misalnya asap dari daun – daun/ kayu yang sudah dibakar, daun yang segar (akasiia), penggunaan karbit, ethrel/ethepon, proilen, aetilen, lamanya sekitar 10 sampai dengan 12 jam (namun baru kulit pisang nampak kuning, sedangkan dagig buahnya belum matang sempurna).