Tanaman kapulaga atau yang sering disebut dengan nama ilmiahnya Amomum cardamomum merupakan jenis tanaman yang memiliki siklus hidup tanaman yang panjang, produksi buah dapat melewati masa panen pertama dapat dilakukan sebanyak 4 kali di dalam kurun waktu 1 tahun. Tanaman kapulaga juga merupakan tanaman yang memiliki nilai ekoomis yang cukup timggi. Tanaman kapulaga memiliki ciri morfologi sepert: tanaman kapulaga memiliki akar yang berumbi yang ukuran ketinggiannya dapat mencapai sekitar 3 cm. Bagian daun pada tanaman kapulaga memiliki bentuk lonjong yang ujungnya beruncing dengan ukuran panjang sekitar 31 cm dan ukuran lebar daun sekitar 11 cm. Buah pada tanaman kapulaga berada pada bagian dalam tandan tanaman yang memiliki bentuk yang bulat kecil, terkadang memiliki bulu dan memiliki warna yang kuning kelabu, buah pada tanaman kapulaga yang pecah dan membelah didasarkan atas ruang – ruangan. Pada buah kotak sejati memiliki bentuk yang berbentuk jorong atau bulat panjang yang sedikit keriput dengan ukuran panjang sekitar 1 sampai dengan 2 cm dan memiliki ukuran lebar sekitar kurang lebih 1,5 cm. Sedangkan pada bagian biji tanaman memiliki warna yang berwarna coklat kemerahan muda atau juga coklat merah tua dengan ukuran panjang biji sekitar 33 mm sampai dengan 5,5 mm dan lebar biji tanaman sekitar 2,5 mm sampai dengan 3,5 mm yang bentuknya tidak beraturan memiliki bentuk yang bersudut – sudut serta pada permukaan biji tanaman yang berkerut, biji pada tanaman kapulaga juga dibungkus oleh selaput biji yang tipis yang berwarna coklat muda atau bahkan tidak memiliki warna.
Tanaman kapulaga memiliki berbagai macam kandungan zat yang terkandung di dalamnya seperti: pada buah tanaman kapulaga terdapat kandungan minyak atsiri yang mengandung terpinol, borneol dan sineol. Kandungan sineol yang ada di dalam buah kapulaga terdapat sekkitar 12%. Selain itu, pada buah tanaman kapulaga juga terdapat kandungan senyawa – senyawa polifenol, saponin, mangan, flavonoida, pati, lemak, protein, gula dan silikat. Sedangkan pada bagian biji tanaman kapulaga terdapat sekitar 4 sampai dengan 7% mengandung minyak atsiri yang terdiri dari sineol, terpineol, alfa borneol, terpinil asetat dan beta kamfer. Selain itu, biji tanaman kapulaga terdapat kandungan protein, asam kersik, kalsium oksalat dan minyak lemak. Dengan berbagai macam kandungan yang terdapat di dalam tanaman kapulaga, seluruh bagian yang ada di dalam tanaman kapulaga dapat dimanfaatkan untuk kesehatan seperti: air rebusan tanaman dapat digunakan sebagai obat kuat, untuk penyakit encok, rematik, menurunkan panas dan meningkatkan libido. Pada bagian buahnya digunakan untuk menghilangkan rasa gatal tenggorokan, obat batuk dan untuk menyembuhkan sakit perut. Pada bagian biji tanaman kapulaga dapat dimanfaatkan untuk mengencerkan dahak, menghangatkan tubuh, untuk membersihkan darah, menghilangkan rasa sakit dan sebagai stimulan. Sedangkan rimpang tanaman kapulaga digunakan untuk obat batuk, menghilangkan bau mulut dan dapat menurunkan panas.
Tanaman kapulaga atau yang sering disebut dengan nama ilmiahnya Amomum cardamomum merupakan jenis tanaman yang memiliki siklus hidup tanaman yang panjang, produksi buah dapat melewati masa panen pertama dapat dilakukan sebanyak 4 kali di dalam kurun waktu 1 tahun. Tanaman kapulaga juga merupakan tanaman yang memiliki nilai ekoomis yang cukup timggi. Tanaman kapulaga memiliki ciri morfologi sepert: tanaman kapulaga memiliki akar yang berumbi yang ukuran ketinggiannya dapat mencapai sekitar 3 cm. Bagian daun pada tanaman kapulaga memiliki bentuk lonjong yang ujungnya beruncing dengan ukuran panjang sekitar 31 cm dan ukuran lebar daun sekitar 11 cm. Buah pada tanaman kapulaga berada pada bagian dalam tandan tanaman yang memiliki bentuk yang bulat kecil, terkadang memiliki bulu dan memiliki warna yang kuning kelabu, buah pada tanaman kapulaga yang pecah dan membelah didasarkan atas ruang – ruangan. Pada buah kotak sejati memiliki bentuk yang berbentuk jorong atau bulat panjang yang sedikit keriput dengan ukuran panjang sekitar 1 sampai dengan 2 cm dan memiliki ukuran lebar sekitar kurang lebih 1,5 cm. Sedangkan pada bagian biji tanaman memiliki warna yang berwarna coklat kemerahan muda atau juga coklat merah tua dengan ukuran panjang biji sekitar 33 mm sampai dengan 5,5 mm dan lebar biji tanaman sekitar 2,5 mm sampai dengan 3,5 mm yang bentuknya tidak beraturan memiliki bentuk yang bersudut – sudut serta pada permukaan biji tanaman yang berkerut, biji pada tanaman kapulaga juga dibungkus oleh selaput biji yang tipis yang berwarna coklat muda atau bahkan tidak memiliki warna.
Tanaman kapulaga memiliki berbagai macam kandungan zat yang terkandung di dalamnya seperti: pada buah tanaman kapulaga terdapat kandungan minyak atsiri yang mengandung terpinol, borneol dan sineol. Kandungan sineol yang ada di dalam buah kapulaga terdapat sekkitar 12%. Selain itu, pada buah tanaman kapulaga juga terdapat kandungan senyawa – senyawa polifenol, saponin, mangan, flavonoida, pati, lemak, protein, gula dan silikat. Sedangkan pada bagian biji tanaman kapulaga terdapat sekitar 4 sampai dengan 7% mengandung minyak atsiri yang terdiri dari sineol, terpineol, alfa borneol, terpinil asetat dan beta kamfer. Selain itu, biji tanaman kapulaga terdapat kandungan protein, asam kersik, kalsium oksalat dan minyak lemak. Dengan berbagai macam kandungan yang terdapat di dalam tanaman kapulaga, seluruh bagian yang ada di dalam tanaman kapulaga dapat dimanfaatkan untuk kesehatan seperti: air rebusan tanaman dapat digunakan sebagai obat kuat, untuk penyakit encok, rematik, menurunkan panas dan meningkatkan libido. Pada bagian buahnya digunakan untuk menghilangkan rasa gatal tenggorokan, obat batuk dan untuk menyembuhkan sakit perut. Pada bagian biji tanaman kapulaga dapat dimanfaatkan untuk mengencerkan dahak, menghangatkan tubuh, untuk membersihkan darah, menghilangkan rasa sakit dan sebagai stimulan. Sedangkan rimpang tanaman kapulaga digunakan untuk obat batuk, menghilangkan bau mulut dan dapat menurunkan panas.
1. Proses Pembibitan Tanaman
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan budidaya tanaman kapulaga adalah pada tahapan proses pembibitan tanaman. Perbanyakan tanaman kapulaga dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: perbanyakan generatif atau melalui biji tanaman dan perbanyakan secara vegetatif atau dengan stek. Biji dari perbanyakan secara generatif dapat dilakukan dengan melakukan persemaian terlebih dahulu barulah biji dibersihkan dari kulitnya dan disemai di dalam media persemaian tanaman dengan kurun waktu selama 10 bulan baru mulailah di tanam pada lahan. Sedangkan perbanyakan dengan stek dapat dilakukan dengn memiliih induk tanaman yang berumur sekitar 12 bulan dengan cara memilih anakan induk yang memiliki sekitar 5 sampai dengan 8 helai daun dengan ukuran tinggi sekitar 85 sampai dengan 100 cm.
2. Proses Penanaman Tanaman
Setelah melakukan tahapan proses pembibitan tanaman dalam budidaya tanaman kapulaga, tahapan selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada proses penanaman tanaman kapulaga. Proses penanaman tanaman kapulaga pada budidaya tanaman kapulaga dapat dilakukan penanaman pada saat awal musim penghujan, hal ini dikarenakan tanaman kapulaga merupakan salah satu tanaman yang sangant sensitif akan kekeringan. Jarak tanam yang dibutuhkan dalam melakukan budidaya tanaman kapulaga adalah sekitar 2 meter x 2 meter dan buatlah lubang tanam dengan ukuran kedalaman sekitar 50 cm dengan ukuran lebar lubang tanam sekitar 50 cm. Kemudian tutup lubang galian tersebut dengan campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan komposisi sekitar 1 : 1.
3. Proses Pemeliharaan Tanaman
Setelah melakukan tahapan proses penanaman tanaman dalam budidaya tanaman kapulaga, tahapan selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada proses pemeliharaan tanaman kapulaga. Proses pemeliharaan tanaman kapulaga dapat dilakukan dengan cara: penyiangan, pemupukan dan pengendalian hama serta penyakit. Penyianngan dapat dilakukan ketika tahun – tahun awal pada penanaman tanaman kapulaga dengan menyingkirkan gulma dan rumput liar yang ada disekitar tanaman kapulaga yang akan mengambil nutrisi yang ada di dalam tanah. Pemupukan dapat mulai dilakukan pada saat pembuatan lubang tanam dengan menggunakan jenis pupuk organik dengan dosis pemberian pupuk sesuai dengan ketentuan yang ada, pupuk dapat diberikan kembali pada saat tanaman kapulaga telah berumur 1 bulan setelah masa tanam kemudian 6 bulan sekali yang dilakukan dengan cara membuat lubang melingkar dengan ukuran ke dalaman sekitar 21 cm. Sedangkan proses pegendalian hama dan penyakit dalam budidaya tanaman kapulaga dapat dilakukan dengan cara pemberian pestisida sesuai dengan jenis hama yang menyerang tanaman kapulaga tersebut.
4. Proses Panen Tanaman
Setelah melakukan tahapan proses pemeliharaan tanaman dalam budidaya tanaman kapulaga, tahapan selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pada tahapan akhir yaitu pada proses panen tanaman kapulaga. Proses pemanenan pada budidaya kapulaga dapat dilakukan ketika tanaman kapulaga berumur sekitar 1,5 sampai dengan 2 tahun setelah masa tanam tanaman. Adapun ciri – ciri dari buah tanaman kapulaga yang sudah siap dipanen adalah: buah berwarna merah keunguan, kulit buah berkerut dan pada saat buah dipencet terasa keras.