Anekabudidaya Hallloo para budidayawan…. Kali ini kita berjumpa lagi dengan pembahasan yang tentunya tidak kalah menariknya dari sebelum nya, artikel kita kali ini akan membahas tentang “Cara Budidaya Tanaman Pare”. Selamat menikmati…….
Tanaman pare atau yang sering disebut dengan nama latinnya Momodica charantia merupakan jenis tanaman setahun yang memiliki sifat tanaman yang merambat. Tanaman pare merambat menggunakan bantuan alat pemegang yang memiliki bentuk plin. Tanaman pare memiliki batang yang kecil dan panjang dan memiliki bentuk daun yang menjari. Buah pada tanaman pare yang telah tua berwarna kuning dan bijinya yang berwarna merah. Tanaman pare memiliki banyak kandungan vitamin yang ada di dalamnya, yaitu: vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Tanaman pare memiliki berbagai manfaat yang terkandung di dalamnya untuk dapat dijadikan obat penyakit demam terutama untuk malaria sedangkan daunnya dapat dimanfaatkan untuk obat membersihkan darah.
Berikut hal yang dilakukan dalam membudidayakan tanaman pare, yaitu:
- Persiapan Lahan
Tanaman pare biasa dibudidayakan di atas bedengan – bedengan yang memiliki ukuran lebar 2 sampai dengan 2,5 m dan memiliki panjang yang dapat disesuaikan dengan lahan yang akan digunakan untuk budidaya, tinggi bedengan yang diperlukan dalam budidaya tanaman pare adalah 21 cm untuk musim kemarau sedangkan 31 cm diperlukan pada musim hujan. Jarak tanam pada tanaman pare adalah 110 x 110 cm, 76 x 76 cm, atau 46 x 60 cm dalam barisan dan 121 x150 cm antar baris. Di dalam 1 bedengan terdapat 2 baris tanaman pare.
- Proses Penanaman
Dalam budidaya pada tanaman pare proses penanaman tanaman pare dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pembudidaya dapat menanam langsung tanaman pare tau bahkan pembudidaya dapat melakukannya dengan cara semai terlebih dahulu. Akan tetapi, pada tanaman pare yang sudah mati atau tidak tumbuh lagi haruslah segera disulam.
- Pemeliharaan
Pemeliharan yang dilakukan dalam budidaya tanaman pare adalah dengan melakuka penyiangan, pemupukan, pengairan, pruning (pemangkasan) dan pengendalian hama penyakit. Pada saat tanaman pare berumur sekitar 3 minggu sudah mulailah tanaman pare diberikan rambatan, rambata yang diberikan berupa ajir atau bahkan teralis yang memiliki ukuran tinggi 1,5 sampai dengan 2,5 m. Pada proses penyiangan akan mulai dilakukan dengan melihat pertumbuhan gulma pada tanaman pare. Hama dan penyakit yang banyak menghinggapi pada tanaman pare adalah lalat buah, Epilachna sp., utu daun, trips, tungau dan siput. Pupuk yang digunakan pada tanaman pare yaitu pupuk kandang yang diberikan secara merata pada lubang tanaman 3 minggu sebelum tanaman ditanam.
- Panen
Panen yang dilakukan dalam budidaya tanaman pare yaitu pada saat buah belum terlalu tua, bintil dan keriputnya masih rapat. Panen tanaman pare yang baik dapat menggunakan pisau yang tajam. Pemanenan yang dilakukan untuk benih dapat dilakukan pada buah yang sudah matang yang berwarna kuning dan pembungkus bijinya berwarna merah. Panen pada tanaman pare yang baik dilakukan ketika tanaman pare berumur sekitar 54 hari setelah masa tanam tanaman.
Demikianlah informasi yang kami sampaikan mengenai “Cara Budidaya Tanaman Pare” semoga artikel kali ini masih tetap bebrmanfaat untuk para budidayawan. Pantengin terus artikel di web anekabudidaya.com ya karna masih banyak informasi seru lainnya…….