Anekabudidaya Hallo para budidayawan….. Artikel kali ini akan memberikan informasi mengenai “Cara Budidaya Tanaman Kentang”. Semoga informasi kali ini dapat bermanfaat….. Selamat membaca…….
Kentang atau yang dikenal dengan nama ilmiahnya Solanum tuberosum L merupakan jenis tanaman sayuran perdu semusim yang memiliki bentuk umbi. Pada tanaman kentang dapat berkembang biak melalui umbinya. Tanaman kentang sendiri dapat tumbuh dengan subur pada daerah yang berada pada dataran tinggi yang memiliki iklim dingin. Sedangkan untuk daerah yang berada pada dataran rendah, tanaman kentang sulit membentuk umbi.
Berikut hal yang dapat dilakukan dalam budidaya tanaman kentang, yaitu:
- Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan merupakan salah satu hal yang utama yang perlu mendapatkan perhatian dalam melakukan budidaya tanaman kentang. Lahan yang memiliki struktur tanah yang gembur atau padat sangatlah diperlukan unntuk melakukan budidaya tanaman kentang. Tanah yang padat dilakukan dengan melakukan pembajakan atau pencangkulan dengan kedalaman sekitar 31 cm. Setelah itu, tanah dapat dibiarkan selama 2 sampai dengan 3 hari dan digaru dengan ukuran kedalaman sekitar 6 cm, serta biarkanlah selama 1 minggu. Jika tanah dalam keadaan gembur, lahan cukup digaru dan dibiarkan selama 1 minggu.
- Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada lubang garitan yang telah dibuat. Pupuk yang diberikan pada tanaman kentang yaitu berupa pupuk kandag yaitu sekitar 21 sampai dengan 50 ton/hektar namun hal tersebut tergantung pada kesuburan tanah. Tanaman kentang juga dapat diberi pupuk tambahkan NPK dengan ukuran 350 kg/hektar dengan cara ditebar pada garitan.
- Penanaman Bibit
Sebelum melakukan proses penanaman pada budidaya tanaman kentang bibit harus disimpan terlebih dahulu selama ± 3 bulan hal tersebut dilakukan untuk mengetahui umbi tersebut sudah dapat bertunas atau belum. Pada tunas yang memiliki panjang lebih dari 2 cm haruslah dibuang, karena tunas yang terlalu panjang tidak baik untuk ditumbuhkan. Umbi yang memiliki berat yang baik berkisar 31 sampai dengan 50 gr/buah. Kemudian, umbi diletakan ke dalam garitan yang telah disebar pupuk. Jarak tanam dalam garitan tersebut antara 21 sampai dengan 30 cm. Setelah itu lakukanlah penimbunan dengan kondisi membentuk guludan yang memiliki tinggi sekitar 11 sampai dengan 15 cm. Bagian kiri dan kanan guludan dibiarkan untuk membentuk parit untuk drainase.
- Pemeliharaan
Pemeliharaan pada tanaman kentang dilakukan dengan penyiraman, pengguludan, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman pada tanaman kentang pada daerah yang lembab relatif tidak memerlukan penyiraman. Akan tetapi, apabila kondisi tanah terlihat kering lakukan penyiraman. Penyiangan gulma dilakukan setelah 1 bulan penanaman dan penyiangan berikutnya dilakukan setelah tanaman berumur 2 bulan. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menyemprotkan fungisida atau insektisida dimulai saat tanaman kentang berumur 11 hari, penyemprotan dilakukan 2 kali seminggu.
- Panen
Pemanenan yang dilakukan pada budidaya tanaman kentang bergantung pada jenis varietas, tinggi lahan dan musim. Biasanya, siklus yang ada pada budidaya kentang sampai umbi siap dilakukan pemanenan adalah sekitar 81 sampai dengan 120 hari. Kesiapan panen dapat dilakukan dengan mengecek dengan cara umbi kentang digali secara acak, sampel yang diambil harus dilakukan secara merata sehingga mewakili lokasi tanam atau dapat dilakukan dengan cara memperhatikan bentuk dan warna daun. Tanaman kentang yang siap panen memiliki warna hijau daunnya mulai pudar dan terlihat kering. Pemanenan dapat dilakukan dengan menggunakan garpu.
Demikianlah informasi yang kami sampaikan mengenai “Cara Budidaya Tanaman Kentang”.