Anekabudidaya Ikan gabus merupakan spesies ikan asli Indonesia. Ikan gabus memiliki habitat yang dapat dengan mudah ditemui di perairan seperti: waduk, rawa, dan sungai – sungai dengan aliran air yang tenang. Habitat ikan gabus merupakan habitat dengan air keruh dan kering. Ikan gabus dapat bernapas dalam keadaan tersebut karena miliki alat pernapasan yang disebut labirin. Ikan gabus juga bersifat teritorial. Ikan gabus berasal dari jenis famili Channa yang memiliki nama ilmiah Channa striata. Ikan gabus mampu hidup di daerah perairan yang memiliki ciri kadar asam pada perairan tersebut mencapai pH 7 dan 8 pada kedalaman mencapai 1 sampai 2 meter. Suhu optimum perairan berikisar pada 23 sampai dengan 27°C. Ikan ini juga bisa hidup pada tingkat oksigen terlarut yang relatif rendah dan CO2 yang tinggi.
Berikut hal – hal yang dapat dilakukan dalam budidaya ikan gabus adalah:
- Memilih Kolam
Dalam melakukan pembudidayaan pada ikan gabus hal yang utama yang harus dilakukan adalah memilih kolam. Ada tiga kolam yang dapat digunakan dalam membudidayakan ikan gabus yaitu: kolam tanah, terpal dan beton. Akan tetapi, jenis kolam terpal merupakan jenis kolam yang sering dipakai oleh pembudidaya ikan gabus karena lebih mudah dalam persiapan kolamnnya. Selain itu, kolam terpal memiliki keunggulan sebagai berikut: terdapat sedikit lumpur lumpur sehingga lebih mudah dan tidak licin ketika sedang masa panen ikan, sebagai alternatif yang tepat untuk daerah yang sulit mendapatkan air karena anti bocor, anti hama, tidak memiliki bau dan jarang terdapat lumut dan bakteri – bakteri jahat yang menyebabkan aroma tidak sedap.
- Pemilihan Induk Ikan
Kriteria untuk membedakan induk ikan betina dan jantan pada ikan gabus: Genital ikan gabus jantan berwarna merah, dan apabila ditekan secara lembut akan mengeluarkan cairan bening. Genital ikan gabus betina berukuran lebih besar dan akan mengeluarkan telur-telur kecil apabila ditekan. Ikan gabus betina memiliki warna sangat kontras sementara yang jantan lebih gelap. Ikan gabus betina memiliki bentuk kepala yang bulat sementara yang jantan berbentuk oval. Kemudian, pilihlah indukan ikan gabus yang beratnya minimal 1,5 kilogram.
- Proses Pemijahan Ikan Gabus
Pada ikan gabus dikenal dengnan proses pemijahan, proses pemijahan merupakan suatu proses pelepasan sperma pada telur sehingga dapat menghasilkan pembuahan. Pada saat proses ini, siapkanlah sekitar 21 sampai 31 induk jantan dan betina pada satu kolam yang memiliki ukuran yang luas dengan ukuran minimal kolam biasanya sekitar 8 x 5 x 3 meter, dengan tinggi air pada sekitar 60 cm serta air pun mengalir. Telur yang dihasilkan oleh induk betina ikan gabus dapat diangkat dan dibawa menggunakan sekupnet halus, lalu dibiarkan menetas secara alami.
- Tebar Benih
Ketika telur – telur ikan gabus sudah menetas, pembudidaya harus harus terus dapat menjaga akuarium agar tetap bersih dengan suhu air yang tidak terlalu dingin atau hangat untuk dapat melanjutkan kepada proses penebaran benih ikan gabus tersebut. Proses ini dilakukan setelah larva pada ikan gabus sudah melewati umur 1 sampai dngan 2 minggu, dan hanya dilakukan pada pagi hari saat ikan gabus belum dikasih makan. Setelah 2 hari selesai proses penebaran benih, barulah ikan larva boleh kembali diberi makan.
- Proses Pemanenan
Ikan gabus merupakan salah satu ikan yang memiliki tingkat peminat di pasar begitu tinggi. Ketika proses panen tiba, ikan – ikan gabus yang sudah dikembalikan lagi ke dalam kolamnya haruslah lagi dipisahkan berdasarkan jenis ukuran. Proses pemisahan ini dilakukan setelah masa panen kedua dan ketiga, karena jumlah ikan besar dan kecil akan tercampur pada kolam dan semakin bertambah.